Seiring dengan lembah sunyi
Yang dikeruk di lubuk hati
Aku menutup tahun penuh pergulatan batin
Aku sepertinya takkan jauh-jauh dari si gadis bunga
Bagai dia terus bernafas di puisiku
Dan aku kehilangan dia berbulan-bulan
Karena aku mencintai dirinya
Kuingat itu, sering di balik kaca jendela bus kota
Puisi aku rangkai di sana.
Kemarin aku pulang dengannya
Tersaruk duduk di bus nomor 2 dan 1
Sulit aku temui bus nomor 11
Tak muncul saat dinanti.
Di antara gugusan tiang lampu enyah.
Mereka bus terakhirku di penghujung tahun.
Aku belum 'kan menunggangi lagi mereka