Rayla 2.0 Side A (Catatan 2017-2019)

Rivaldi Zakie Indrayana
Chapter #36

Jarak Tiga Kota

Kurang dari dua pekan menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H, Lebaran 2018 Masehi.

Berbarengan sepasang tangannya mengurut permukaan kedua belah kaki di ruang televisi, insting tajam Rayla menyergap tangkapan layar televisi yang menampilkan gambar kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un ke KTT Amerika Serikat-Korea Utara di Singapura. Sebelumnya muncul pula berita tentang hadirnya Presiden Donald Trump ke KTT G7 2018 di Charlevoix, Quebec, Kanada. Di negeri maple itu presiden berlatar belakang konglomerat properti tajir sejagat Negeri Paman Sam tersebut tampak sedang menikmati jalannya acara KTT G7 bersama segelintir pemimpin negara lainnya yakni Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai tuan rumah sendiri, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan terakhir Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Ketujuh negara peserta KTT itu merupakan tujuh negara termaju di dunia yang secara ekonominya menguasai pangsa pasar dunia berikut pengaruh politik, sosial-budaya sampai militernya. Dari situ Rayla tersadar, sejauh ini Indonesia belum pernah bergabung dengan forum G7 sebagai anggota tetap. Adapun seingatnya, dua tahun lalu atau lebih tepatnya pada 2016 lalu Indonesia pernah duduk sebagai mitra negara-negara G7 di forum serupa ketika Jepang kebagian menjadi tuan rumah. Melihat keadaan begini membuat Rayla menaruh harapan besar agar suatu saat nanti Indonesia dapat bergabung dengan G7. Adapun juga salah satu pencapaian Indonesia di forum internasional sejauh ini ialah bergabungnya Indonesia di forum G20 yang memuat 20 negara dengan pangsa kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Lebih membanggakan lagi, Indonesia sekaligus menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang berhasil masuk kesana dan mengambil tempat duduk yang sejajar dengan para negara maju lainnya dari seluruh dunia. Sebagai informasi, dulu Rusia pernah bergabung di forum G7 sebagai negara termaju di seluruh dunia pula. Namun akibat mencaplok Provinsi Krimea dari Pemerintahan Ukraina empat tahun silam pada 2014, negeri Beruang Merah itu lalu didepak keluar dari G7 yang sebelumnya bernama G8. Negara anggota lainnya menilai Presiden Rusia Vladimir Putin terlalu kejam, keji dan menakutkan untuk berdiri di forum G8.


Kembali lagi ke layar televisi.

Lihat selengkapnya