Di antara hujan yang membelah malam setelah senja
Kuingin memeluk dirimu kekasih
Menemani dinginnya malam yang selalu berdinding kelam
Bahasa sunyi yang membuatku melayang-layang
Adakah kecipak-riak air yang menandakan langkahmu
Kembali mendekapku, kekasih?
Berhari-hari aku mencarimu
Lekang oleh kenangan
Tak pernah kutemukan dikau
Aku memilih berteduh
Di teras toko yang telah sepanjang hari tutup
Hanya menyisakan sinar lampunya, indah
Merangkai sendiri gugusan bintang yang telah tanggal
Memercik rembulan terbenam di parasmu
Sendiri. Aku meringkuk di antara pekat malam
Lampu-lampu jalanan kota menyinari
Lorong senyap dengan temaram
Aku masih memanggil-manggil sisa namamu