Untunglah Stevie cukup bijak bestari dalam mengambil keputusannya, setali tiga uang dengan Rayla yang juga tidak kalah bijak bestarinya mengizinkan Stevie pergi ke tempat selain kampus. Bagai sepasang ibu dan anak sedang bicara dari hati ke hati, akhirnya Stevie menuruti Rayla jua yang memintanya tetap menghadiri perkuliahan sesuai jadwal yang berlaku sepanjang semester ini pada hari Kamis 20 September 2018 ini. Tanpa beban, pada malam hari sebelumnya begitu merampungkan kelas Teori-teori Hubungan Internasional perempuan cantik penyuka band Peterpan x Noah ini mengaku sudah membangun komunikasi dengan sang kekasih pujaan hati, Fariq. Lewat dirinya kepada Rayla, Fariq mengaku sama sekali tidak mempermasalahkan Stevie bisa menghadiri acara wisudanya atau tidak lantaran kedua orangtuanya, yakni Om Hardono sang ayah dan Tante Heni sang ibu telah mengkonfirmasi akan hadir secara langsung. Begitu juga Mas Hedi dan Ghazi, kakak serta adik Fariq. “Enggak apa-apa Stev, kamu santuy aja tetap fokus kuliah. Nanti hari Sabtu yuk kita ketemuan dimana gitu.” Ujarnya tertulis.
Tawaran ini disambut gembira oleh Stevie. Lubuk hati terdalamnya bersorak riang tak sabar ingin segera menemui lagi lelaki pujaan hatinya lepas setahun tak pernah bersua. Maka untuk itu, bersama Rayla ia segera berembuk menentukan dimana lokasi paling ideal untuk menemui Fariq kelak. Namun lantaran belum kunjung menemukan titik terang akan pilihan lokasi pertemuan itu, malam ini Rayla terlebih dahulu mengalihkan perhatiannya sejenak ke acara pengundian nomor urut bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung. Sekarang, Jokowi dan Prabowo yang sudah rematch lagi bersama pasangan masing-masing tengah melakukan persiapan pengundian nomor urut di Gedung KPU, Jakarta Pusat. Dan Seperti biasa ketika jemarinya menghidupkan televisi, di layar kini sudah tampak pasangan calon petahana Jokowi-Ma’ruf Amin berdiri menghadiri deklarasi bersama relawan di Tugu Proklamasi.
Ini adalah deklarasi untuk menyatakan kesiapan pasangan ini menerima nomor urut berapapun angkanya nanti. Rayla tidak lupa memotret pasangan favoritnya ini untuk ia unggah ke fitur Instastory-nya sendiri. Kemudian kurang dari pukul delapan malam, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin naik ke mobil terbuka tak beratap dan menempuh perjalanan ke Gedung KPU di kawasan Menteng dengan iring-iringan pengawalnya menciptakan sebuah konvoi berhiaskan lampu warna-warni dan begitu sampai di Gedung KPU, keduanya segera mengikuti seluruh rangkaian acara pengundian nomor urut bersama sang pesaing, pasangan andalan kubu oposisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno disaksikan kubu pendukung masing-masing. Di mata Rayla, acara yang semula tampak meriah kini berubah menegangkan karena setiap pasangan hanya diperbolehkan mengambil gulungan kertas di dalam sebuah kotak kaca tanpa tahu isinya seperti membeli kucing dalam karung. Kertas itu baru boleh dibuka kalau panitia sudah menginstruksikannya.
Alhasil penonton dibuat semakin berdebar-debar dan tadaaa… Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi membuka kertas gulungan di tangannya masing-masing. Tanpa beban lewat senyum nan cerah terpancar di parasnya, Jokowi mendeklarasikan dirinya sebagai pasangan calon nomor urut 1 dan Prabowo mendeklarasikan dirinya sebagai pasangan calon nomor urut 2, menandakan keduanya saling bertukar nomor dengan masa Pilpres 2014 silam dimana Prabowo bernomor urut 1 dan Jokowi bernomor urut 2. Melihat pertukaran nomor urut ini perasaan Rayla sempat sangsi sejenak. Alerginya akan gaya mengacungkan telunjuk dan kebiasaannya mengacungkan dua jari mendadak kambuh malam ini lantaran dirinya masih belum terbiasa menyaksikan gaya baru sang tokoh idola ini.
Namun sikap yang ditunjukkan Jokowi justru meng-antitesiskan Rayla sendiri. Dalam pidato pernyataan sikapnya usai mengundi nomor urut, Presiden petahana ini senang-senang saja mendapat nomor urut 1 karena baginya sesuatu yang diperebutkan dalam Pilpres kali ini adalah kursi RI-1 alias kursi Presiden Republik Indonesia itu sendiri. Sedangkan di media sosial telah beredar jua poster pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam gambar berbentuk angka satu pemilik warna merah. Caption “Satu kali lagi SATUkan Indonesia” tidak ketinggalan melengkapinya. Sampai ada satu lagi hal lain yang membedakan nuansa perhelatan Pilpres kali ini dengan sebelumnya. Mengesampingkan mitos calon bernomor urut genap selalu berhasil keluar jadi juara Pilpres, pada ajang pesta demokrasi 2019 kali ini rupanya KPU turut membubuhkan angka nol di depan angka nomor urut setiap pasangan calon pilpres membuat mereka tak lagi sebatas mengusung nomor urut 1 dan 2, melainkan 01 dan 02. Rakyat tinggal menentukan mau pilih 01 atau 02.
Alhasil pada akhirnya Rayla sendiri tetap memutuskan menerima nomor urut Jokowi apa adanya. Berapapun nomor urut yang kelak tertera di alat peraga kampanye juga kertas surat suara, hatinya sudah jelas menjatuhkan pilihan pada Jokowi kala ia mencoblos untuk pertama kalinya ini.
***
Supermarket Carrefour Pusat Perbelanjaan Paris Van Java, hari Sabtu 22 September 2018.
Mengusung konsep gaya anak muda kekinian, dengan begitu santainya Rayla menenteng komputer tablet Samsung masuk ke gerai supermarket besar di kota Kembang ini seraya kabelnya terhubung sampai ke kedua telinga. Layar lebarnya menampilkan Jokowi sedang memberi pidato pada sebuah acara yang tampak seperti pembentukan tim kampanye nasional atau konsolidasi relawan menjelang dimulainya masa kampanye Pilpres 2019. Namun yang jelas terlepas dari apa jenis acaranya itu, saat berpidato di layar komputer tablet milik Rayla, pria kelahiran Surakarta-21 Juni 1961 silam ini tampil mengenakan kaos polo coklat tua bermotif angka “01” dengan bonus tanda tagar atau hashtag putih di depannya. Dalam pidato tersebut, selain meminta relawan berikut tim kampanye menyulut obor api semangat bertarung dan berjuang, Jokowi juga ikut memperkenalkan gaya salam kampanye yang wajib diikuti semua pendukungnya di segala penjuru tanah air. Mendapatkan nomor urut 01 membuat Jokowi menukar jarinya untuk dipakai bergaya.
Kalau biasanya isyarat angka satu ditunjukkan dengan jari telunjuk, maka di ajang kampanye kali ini angka satu disimbolkan memakai jempol baik tangan kanan maupun kiri. Kepada para pendukungnya Jokowi menginstruksikan agar ibu jari tangan mereka selalu diacungkan tinggi-tinggi sebagai bentuk dukungan kuat kepada beliau dan pasangannya, KH. Ma’ruf Amin. Melihat perubahan gaya baru Jokowi ini Rayla jadi merasa antusias. Tiap kali Jokowi memperagakan gaya cetusannya ini di layar komputer tablet ia selalu mengikutinya berkali-kali dan tidak ada satupun orang yang memperhatikan dia di sekitarnya. Senyum optimis pun mengembang dari raut lonjongnya ini. Beres mendengarkan instruksi tokoh idolanya itu, Rayla lalu berpindah posisi dari asalnya di area makanan beku merangkap sayur-mayur serta buah-buahan ke area makanan kering. Di sini niat membeli sejumlah jenis keripik terpatri kuat dari dalam hatinya sehingga ia pun memilih lanting bawang, makaroni kering, slondok, keripik kentang dan tentu saja keripik pisang yang semuanya ia simpan di dalam keranjang agar bisa ia bawa kemanapun di dalam supermarket.
Pidato Jokowi berakhir, kini sambil duduk di kursi stand masakan matang Carrefour Rayla mengalihkan tampilan layar tabletnya ke akun Instagram milik dia sendiri. Mengikuti kebiasaannya tiap kali membuka akun Instagram satu tahun belakangan ini, hal pertama yang dirinya lakukan di sana adalah terlebih dahulu melihat isi story para pengikutnya di sana dengan aneka ragam konten. Ada yang sekedar basa-basi seperti memposting kegiatan akhir pekannya baik di rumah saja maupun di luar rumah, ada juga yang serius seperti membahas isu politik terhangat belakangan ini. Hingga perhatian Rayla tertuju kuat pada konten Instastory milik Stevie. Kalau story lainnya ia biarkan begitu saja berlalu, maka story Stevie ini ia hentikan memakai jarinya berhubung semua fitur di Instagram sama sekali tidak mengenal tombol pause, replay, next dan preview. Sambil jempol kanannya menekan layar tablet kuat-kuat, matanya menatap foto di fitur itu dalam-dalam. Postingan foto itu menunjukkan Stevie tidak sendiri. Melainkan ia mengambil pose berdua dengan Fariq. Latar tempatnya adalah sebuah toko minuman di Paris Van Java itu sendiri. Melihat keduanya ada di sini, Rayla pun menerka-nerka lokasi persisnya. Mungkin di atas, bisa jadi mereka dekat.
Konten story selanjutnya menampilkan pergerakan keduanya yang tengah menuruni eskalator. Kalau memperhatikan suasana di sekitar eskalator sambil mereka terus bergerak maju, maka sepasang kekasih ini dipastikan sedang menempuh perjalanan ke Carrefour dan Rayla terlonjak kaget, nyaris melompat dari kursinya begitu tahu Stevie dan Fariq sudah masuk supermarket. Untuk itu ia segera menurunkan kaki sekaligus meluruskan pahanya demi mengayunkan langkahnya lagi pergi mengelilingi supermarket. Ia beranjak pergi meninggalkan kursi, kali ini mengambil rute membelah titik tengah supermarket di antara rak bagian depan dan belakang terus sampai ke ujung, bermuara di area barang-barang elektronik serta fashion. Awalnya ia tak melihat Stevie dan Fariq berjalan masuk ke arahnya. Tetapi mata Fariq dengan cepat sekali mampu mengenali sosok Rayla setelah genap satu tahun tidak bertemu.
“Ssst, Stev…, Kayaknya itu Rayla bukan sih?” Tanya Fariq menerka-nerka wajah anak perempuan dalam jarak kurang dari tiga meter di depan badannya.
“Eh iya, itu Rayla!!! Ray!!!” Stevie memanggil nama sahabatnya keras-keras, terdengar orangnya sendiri yang lantas berlari mendekat. Keduanya saling memeluk serta merangkul tubuh masing-masing sebelum Rayla memprovokasi godaan ke hati Stevie.
“Ehm, cie Stev akhirnya ketemu gebetan lagi nih. Btw siapa nih yang mendatangi duluan?” Stevie mengikik geli mengindikasikan hatinya tersipu malu. Ia sempat kesulitan menjawab Rayla.