Hanya berselang satu hari pasca pembagian rapor, Rayla menyalakan tombol ON pada komputer di rumahnya sambil mengingat-ingat seluruh memori akan masa indahnya di kelas 10. Setahun bergabung dengan dunia SMA, ia merasa masa SMA sangat indah dan tidak kalah seru dengan perjalanan masa SMP. “BTW[1] Khansa apa kabar ya? Enggak terasa sudah setahun juga dia tinggal di Belanda.” Rayla bergumam sendiri pada layar komputer seolah monitornya tersebut bisa berbicara.
Kurang dari lima menit, situs surel[2]Yahoo telah terbuka dan kedua pasang mata Rayla menatap serius isi situs tersebut. Begitu melihat alamat surel berbunyi “Khansa7800@yahoo.com,” Tanpa pikir panjang ia langsung menggerakkan jemari tangan kanannya mengklik alamat tersebut sebelum ia mendapati setangkup kata-kata. Senyum manis pun mengembang di paras cantik Rayla yang hari itu mengenakan kaos biru langit serta sebuah celana legging pendek abu-abu.
Lalu gadis penyuka lagu-lagu lawas tersebut segera membacanya.
Amsterdam, 11 Juni 2015
Voor mijn besten vriend, Rayla op Bandung,
West, Java, Indonesië.[3]
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Hai Rayla, hoe gaat het u op Bandung nu? Hopelijk u bent zeer goed nu. Dank u well.[4]
Ray, maaf sebelumnya aku tulis surat ini pakai Bahasa Belanda Karena aku harus terus-terusan latihan Bahasa Belanda meskipun sekarang sudah setahun aku tinggal di Amsterdam. Tapi enggak apa-apa Karena itu bakal menambah kemampuan bahasa asingku terus sesekali kamu juga boleh menulis surat pakai Bahasa Belanda.
Alhamdulillah, ternyata tinggal di Belanda lumayan menyenangkan juga. Di sini aku punya teman-teman dan guru-guru baru yang baik ditambah sekolah yang suasananya bikin aku enjoy belajar. Bukan berarti aku lupa sama kamu, tapi di Belanda aku punya teman dekat juga. Namanya Sarah sama Edward, cowok & cewek dari Kota Wageningen di timur Belanda. Mereka kakak-adik kayak kamu & Mas Christoff, baik hati terus sudah dua tahun tinggal di Amsterdam Karena orangtuanya harus menemani kakek-nenek mereka di sini.
Oh iya, bulan Oktober tahun lalu ayah kamu datang berkunjung ke sini. Dia bawa oleh-oleh dari kamu buat aku. Terus terang aku suka banget oleh-oleh kamu & sekali lagi terima kasih banyak. Waktu itu kebetulan aku lagi libur pasca UTS jadi bisa bertemu ayah kamu setelah terbang bawa pesawat dari Indonesia. Buku novel kamu itu langsung aku post di facebook, terus Mr. Tilders guru kelasku di sekolah jadi suka baca novel Indonesia. Setiap hari dia bawa beberapa buku buatan penulis Indonesia, tapi versi terjemahan Bahasa Belandanya.
Selama setahun pertama di Belanda, aku sudah datang berkunjung ke beberapa tempat wisata di sini kayak kebun bunga tulip Keukenhof, Pantai Scheveningen di Den Haag, dan lain-lainnya. Tempat-tempat itu bagus, bikin aku betah di sini. Kamu mau ke Belanda juga kan??? Ah, ya pasti mau dong!!!
Tiga hari lalu aku baru beres UKK[5] dan langsung bagi rapor. Alhamdulillah nilai semuanya bagus terus aku naik kelas 11. Kamu gimana Ray, UKK-nya lancar? Rapornya bagus enggak?
Ehm, Rayla sudah dulu ya. Cerita lainnya bakal aku tulis di e-mail berikutnya nanti lagi. Sekarang aku tunggu balasan surat kamu. Terima kasih.