Libur long weekend jelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-70 tanggal 17 Agustus 2015 mendatang disambut bahagia oleh Rayla. Bukan tanpa alasan ia girang menyambut libur 17-an tahun ini. Peringatannya jatuh di Hari Senin menyumbang diskon sehari bagi kegiatan belajar-mengajar. Belum acara perlombaan sehari setelah peringatan proklamasi kemerdekaan. Melengkapi racikan semangat belajar sudah. Lalu di tengah jam pelajaran Sejarah, Rayla menghampiri Stevie dan bertanya mengenai apa rencana Stevie saat libur 17-an besok. “Tiffany datang lagi besok. Ada Om Wawan-Tante Yuni, juga Koko[1]Aris sama Koko Salman.” Jawaban Stevie justru semakin memperdalam rasa penasaran Rayla untuk kembali bertanya.“Kayaknya dia selalu datang ke sini tiap libur long weekend atau libur panjang.” Imbuhnya membatin.
Kepala Rayla celingak-celinguk sendiri ke setiap sudut sekolah mencari Stevie. Tiap ruangan mulai dari aula sekolah, lab komputer sampai laboratorium sains ia tengoki namun sama sekali tak mendapati keberadaan Stevie. “Dia kemana ya? Meuni belum datang pagi-pagi begini.” Ujar Rayla sambil mengelus permukaan baju kotak-kotaknya. Hari ini sekolah akan mengadakan lomba peringatan proklamasi dan seluruh siswa-guru wajib mengenakan busana merah-putih menyerupai dua warna bendera Indonesia. Murid lain demikian warna busananya.
Kupluk abu-abu yang melingkari sebagian ruas kepalanya bergoyang pelan karena ditiup belaian angin pagi. Pemandangan sekitar papan tulis pagi hari ini menarik perhatiannya.
Lewat sesaat terdengar senandung suara perempuan dari depan pintu. Lensa kacamatanya memantulkan bias sinar matahari pagi, sedang pergelangan tangan kanannya diikat seutas jam tangan bertali kulit hitam. Sumringah menyembur dari hati Rayla hanya dua detik lepas hadirnya Stevie yang hari Selasa ini datang memakai kaos t-shirt putih serta celana hitam. Warna merah diwakili logo “Noah” pada bagian atas kaosnya dan bukan Stevie namanya apabila tidak terkait band “Noah.” “Stev, kamu kok kelihatan lebih cantik ya?” Tanya Rayla serius menggoda Stevie. “Ah enggak juga, biasa saja kok.” Stevie membantah argumentasi Rayla meski dirasa benar.
Ingat akan belum terkisahkannya cerita tentang keseharian bersama Tiffany kemarin, Stevie lantas membagi ceritanya pada Rayla. “Tiffany sudah lama penasaran sama banyak sudut kota Bandung. Dia sering lihat foto instagram teman-teman sekolahnya yang pernah ke sini. Mereka bilang sudut kota Bandung bagus banget alias cocok buat nongki-nongki cantik. Waktu libur lebaran belum semuanya didatangi. Minggu lalu juga enggak. Makanya di hari Sabtu kemarin aku ajak dia mampir ke taman balaikota.” Pungkas Stevie.
“Terus dia senang enggak?” Rayla menanyakan perasaan Tiffany.