“...Hari yang cerah, untuk jiwa yang sepi, begitu terang untuk cinta yang mati...”
Senandung Peterpan dalam lagu “Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi” meluncur deras dari pita suara Rayla hari Senin pagi ini, 25 Juli 2016. Tidak lain tidak bukan, hari Senin menjelang akhir bulan Juli ini merupakan hari pertama Rayla masuk sekolah. Perasaan tidak menentu masih bersemayam manis di dalam benaknya sejak dia berangkat dari rumah pukul 06.40 WIB tadi. Kadang tersirat kerinduan mendalam akan masa libur panjang selama satu bulan penuh, kadang tersirat kerinduan pada teman-teman seangkatan dan jua tersirat perasaan deg-degan dikarenakan dia tidak tahu ihwal apa yang akan terjadi di kelas 12 ini.
Cukup belasan meter dari gerbang sekolah tempat pos satpam bertengger, telah berdiri sebilah meja persegi panjang yang dijaga sejumlah teman laki-laki Rayla di kelas 12. Pada bagian depan meja, terpampang sebuah poster besar yang ditulisi kalimat “Registrasi siswa baru.” Oh, itu diperuntukkan bagi murid-murid kelas 10. Dan sebelum melangkahi gerbang sekolah, terlebih dahulu Rayla menyapa kawan-kawan lelakinya di meja registrasi siswa baru.
“Sudah datang semua belum? Terus kalian kebagian jaga di sini?” Tanya Rayla sopan.
“Enggak tahu Ray, maaf. Kamu lihat saja di dalam sudah ada siapa.” Keenan menjawab sopan sebelum Sabian melempar candaan ke arah Rayla,
“Daftar dulu Rayla. Kamu ‘kan murid baru...” Hanya tersenyum ringan paras Rayla menanggapi candaan Keenan, “Aku kelas 12 juga nan...”