" Firza....!" seru nya pada sahabat baiknya, sahabat satu kampungnya dan sahabat satu tempat tinggal dengan nya.
Gadis berambut lurus hasil dari smooting rutin di salon, menoleh sejenak sebelum menghembuskan nafas jengkel.
" kenapa lagi sih Bil..... " jelas sekali jika Firza merasa kesal pada sahabatnya itu.
" kamu mau pergi kemana?"
" Kan tadi aku sudah bilang. Kamu pulang saja dulu. Aku mau dinner sama Max." ucap Firza tanpa beban.
Nabila, sahabat sekaligus teman satu kantor Firza menekuk wajahnya. Tampak tidak suka dengan jawaban yang keluar dari mulut Firza.
Jujur Nabila tidak dapat mengerti dengan jalan hidup Firza. Bukan hanya satu tahun dua tahun Nabila mengenal Firza. Tapi sudah sejak kecil mereka berdua berteman. Dari SD hingga SMP mereka berdua selalu berada di satu sekolah dan satu kelas yang sama. Hanya saat SMA saja mereka berdua tidak satu sekolah. Karena Nabila bisa lolos masuk di sekolah SMA negeri favorit di kotanya, sementara Firza harus menerima kenyataan jika dirinya harus melanjutkan SMA di sekolah swasta.
Saat lulus SMA Nabila memilih untuk kuliah di luar kota sesuai dengan impian nya. Dan Firza yang mengetahui jika Nabila ingin melanjutkan kuliah di luar kota ikut ikutan. Meski mereka beda kampus tapi mereka tetap tinggal di satu tempat kos yang sama.
Jika dapat dijabarkan, Nabila itu mempunyai otak yang cemerlang. Dia gadis yang pintar dan lagi wajahnya yang cantik juga sifatnya yang kalem juga baik mampu membuat banyak orang menyukai nya.
Berbanding terbalik dengan Firza. Meskipun Firza juga mempunyai wajah yang tak kalah cantik, tapi Firza tidak pernah memiliki sifat seperti Nabila.
" kenapa kamu keluar dengan Max? . Lantas Rayyan gimana.?"
" Rayyan? . Emang kenapa dengan nya." jawab Firza enteng.