Rayyan Alexander

Heni Supatminah
Chapter #3

3. Penyesalan

Semua terjadi begitu saja, bahkan penyesalan pun tak ada gunanya. Iya ada sedikit penyesalan di haayi Rayyan karena telah melakukan hal buruk pada Nabila. DAN Rayyan juga tidak pernah menyangka jika ternyata Nabila adallaah gadis polos. Sungguh tidak sesuai dengan yang ia prediksi sebelumnya.

Tapi Nabila? Argh... Sial. Rayyan menggeram. Melihat Nabila yang enggan menatap ke arah nya membuat nya merasa bersalah. Pasti gadis itu sedang menahan rasa sedih. Tampak dimatanya wajah sembab Nabila.

Dan Rayyan sadar, pasti apa yang telah dilakukan nya sekarang ini telah menyakiti gadis itu. Ditatapnya sekali lagi wajah tersiksa Nabila.

Nabila, gadis itu segera memiringkan tubuhnya membelakangi Rayyan. Apa yang sedang dia rasakan saat ini sungguh tak bisa dia jabarkan. Nabila masih tersadar dengan apa yang baru dia alami. Hanya saja dia enggan membuka mata karena tidak ingin melihat wajah pria yang tega merenggut kesucian yang telah dirinya jaga selama ini. Tangisnya pun pecah seketika.

Rayyan tak tahu lagi harus berkata apa. Entahlah dirinya merasa sangat bersalah pada Nabila. Bukan nya Rayyan tidak tahu jika Nabila sedang menangis. Bahu gadis itu berguncang dan Rayyan bingung harus bagaimana menenangkan gadis yang telah dia hancurkan masa depan nya.

" Nabila....." panggilnya di balik bahu Nabila.

" pergilah..... Dan jangan ganggu aku lagi."

" Nabila...." panggil Rayyan sekali lagi berharap Nabila mau berbalik badan dan menatap nya.

" aku bilang pergi.... Pergi kamu.....!!! " geram Nabila dengan suara bergetar.

Mungkin dengan pergi dan membiarkan Nabila menyendiri akan lebih baik untuk saat ini.

Diulurkan tangan nya menyentuh rambut Nabila, mengusapnya perlahan sebelum dia turun dari atas ranjang. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh polos Nabila. Rayyan hanya bisa melihat punggung Nabila yang masih bergetar. Sebelum akhirnya Rayyan mencari keberadaan bajunya, memakai nya cepat dan bergegas keluar dari kamar.

------

Setelah kepergian Rayyan, Nabila tak mampu lagi menahan rasa sesak di dadanya. Gadis itu menangis meraung meratapi kejadian buruk yang baru saja dia alami. Bahkan Nabila masih ingat ucapan Rayyan saat lelaki itu menyelimuti tubuhnya.

" maafkan aku Nabila."

Sebegitu mudahnya lelaki itu mengatakan kata maaf setelah apa yang diperbuatnya.

Air mata Nabila jatuh tak dapat dibendung lagi. Hingga dia tertidur karena rasa capek dan lelah menangis.

-----

Lihat selengkapnya