Re:

AvaRe
Chapter #11

Dongeng 10 - Balada Senja 1

Ray

Disinilah aku terduduk, di depan teras rumah simbah, di atas papan dipan tua yang terbuat dari potongan bambu petung yang banyak tumbuh di belakang rumah. Ditemani secangkir kopi tubruk hangat yang kental, makin mensyahdukan malam ini. Tak lupa sebatang rokok yang rasanya masih sulit untuk kutanggalkan.

Apa? Kenapa aku jadi sok puitis begini? Tentu saja karena aku sedang terbawa suasana. Kali ini aku tidak ingin menceritakan kisah-kisah kelakuan konyol manusia seperti biasanya. Sekali-kali kita butuh intermezzo, bukan? Pemandangan alam di hadapanku terlalu indah untuk kupakai memikirkan hal-hal ribet dan unfaedah begitu.

Kulihat dua ekor kunang-kunang berterbangan, saling berkejaran satu sama lain. Aku terfokus pada kilauan cahaya yang terpancar dari tubuh mereka. Indah, batinku.

Lalu kudengar suara jangkrik dan kodok mulai saling bersahutan dari hamparan sawah di depan, bagai tengah mengiringi tarian gemulai para kunang-kunang ini. Lalu seekor kumbang terbang mengamati cicak yang dari tadi tetap diam konsentrasi pada nyamuk di sudut langit-langit teras.

Lihat selengkapnya