Perempuan yang malam ini akan menginjak usia 30 tahun tengah resah. Kendati tokoh utama dalam hidupnya belum jua pulang. Sedangkan mereka sudah ada janji untuk menghabiskan malam bersama.
Terdengar suara pintu terbuka, membuat perempuan bernama Kayla segera berdiri dari sofa ruang tamu. Ditatapnya sepasang merpati yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Kenapa kamu membawa jalang itu kemari?" Kayla berusaha menetralkan suaranya.
"Dia punya nama Kay. Lagi pula, dia istriku."
Kayla segera tertawa hambar, "terserah. Karena, kamu sudah pulang ...."
"Mas, aku lapar."
"Lapar? Sebentar, aku masakin dulu." Bima Anjasmara - Suami dari Kayla Rinjani menarik istri yang baru dinikahin sebulan lalu ke dapur.
"Kamu mau ke mana?" Bima menghentikan langkahnya, saat menyadari Kayla berpakaian cantik.
"Menemui Jessy."
"Dengan dandanan seperti itu?"
"Huh! Kamu benar-benar lucu. Memang apa urusannya dengan mu?"
"Aku? Tentu saja, aku suamimu."
"Suami? Yakin?" Kayla segera meraih tasnya dan pergi begitu saja.
Bima terdiam beberapa saat hingga Sarah mengelus pelan tangannya. Bibirnya memaksakan senyum. Ia segera mengikuti tarikan sang istri untuk duduk dan menenangkan diri, tapi jaket yang tersampir di kursi membuatnya bergegas pergi.
Bima berlari dan tak mendengar panggilan Sarah. Ia pergi mengendarai mobil, meninggalkan sang istri di teras, tanpa kata.
"Hari dingin begini!" Bima memukul stir mobil dengan penuh emosi. Dilihatnya gps yang menyambung ke mobil Kayla.
"Ke mana dia pergi?"
Bima mempercepat laju mobilnya. Berusaha mengejar pergerakan gps yang juga ugal-ugalan di jalanan.
Tepat saat ia turun, di lihatnya Kayla berlari masuk ke dalam hotel dengan napas memburu. Ia berhenti di lobby dan berjumpa dengan seorang pria.
"Satria."
Napas Kayla memburu dan tubuhnya membungkuk 90 derajat. Lalu, seseorang bernama Satria mendekat. Ia memberikan sapu tangannya.
"Thanks. Yang lain mana?"
"Mereka sudah di atas. Ehm, mana Bima?"
"Oh ... itu, dia nanti datang."
"Ya sudah, sampaikan salam aku dan ini."
"Ini?"
"Kado, kadonya bunga kesukaanmu nggak apa 'kan? Lagi bokek soalnya."
Kayla tertawa mendengarnya.
"Cantik."
"Apa?"
"Bukan apa-apa. Gue langsung pamit aja."
"Loh?"
"Gue ada operasi darurat soalnya."
Satria menekan kepala Kayla. Membuat perempuan itu cemberut. Akan tetapi, tiba-tiba ada tinju yang melayang ke pipi pria itu.