REA

Beni satria
Chapter #1

Prolog

  “Setinggi-tinggi batas imajinasi takkan mampu menyamakan bentuk dari realitas”

                              


"Bisakah aku merayu waktu agar detaknya dapat berkencan dengan arah kiri

Kembali di mana semua bisa ku hindari dan takkan terjadi

Apakah aku harus mendiami gelap dan melupakan terang

Aku rindu dengan lukisan Tuhan yang maha sempurna

Yang lembut ujung kuasnya diselipkan pada kedua mata

Agar aku bisa mewarnai kembali dengan berjuta-juta spektrum warna

Yang terhampar dalam kanvas visual mata

Aku rindu

Lukisanmu, Tuhan"

Lihat selengkapnya