Blurb
Harsha masih mencoba percaya bahwa semua yang terjadi dalam kehidupannya sudah diatur dengan adil oleh semesta, dengan sebuah makna tertentu, meskipun kemalangan tidak berhenti menimpanya. Sedangkan Damar, dia sudah tidak lagi mempercayai semesta yang tidak pernah membiarkannya bahagia, sehingga ketika dia pernah sampai pada titik terendah, dia tidak bisa lagi mengendalikannya.
Lantas dengan kehendaknya, semesta memilih untuk mempersatukan mereka meskipun keduanya jelas memiliki konsep diri yang bertolak belakang. Sehingga di akhir hari, bagi mereka, cinta itu bukan hanya perihal hasrat, tetapi perihal dua manusia yang saling menyembuhkan.