Tanpa sadar aku tertidur dengan lelap sambil memegang kertas naskah fake.
Sementara itu.
"Aku datang, tapi noona sangat sibuk dengan pekerjaannya, sekalinya pulang dia lebih memilih untuk beristirahat daripada berbincang dengan ku" Minhyun menggerutu pelan.
Di ambil nya ponsel miliknya yang ada di meja, lalu mengangkat telpon dari Seojin.
"Ada apa hyeong?" tanya Minhyun dengan malas.
"Kau ada dimana sekarang?" tanya Seojin.
"Di tempat noona"
"Tunggu aku, aku akan datang sebentar lagi" katanya yang langsung menutup telpon nya.
Minhyun menyimpan ponsel itu dengan sedikit kasar ke sofa di sebelahnya.
"Bosan"
Lima menit kemudian...
Bel apartemen berbunyi, Minhyun dengan malas berdiri, dan berjalan ke arah pintu. Minhyun mendapati seseorang Leo yang berdiri sambil tersenyum ke arah Minhyun.
"Ku kira Seojin hyeong" kata nya kemudian mempersilahkan Leo masuk.
Mereka mulai terlihat sangat akrab setelah sekian lama tak bertemu.
"Wah, kau belajar di Yonsei, dan sekarang sudah menjadi artis" puji Minhyun.
Leo hanya tersenyum. Lelaki itu memang tidak banyak bicara pada siapapun, tapu kenapa dia banyak bicara padaku.
"Besok mulai syuting lagi?" Minhyun memastikan.
"Ya"
"Apakah aku boleh datang? Untuk melihat syuting nya" kata Minhyun meminta izin.
"Datang saja" kata Leo.
"Dimana?"
"Tanya pada Yoonji" kata Leo lagi.
Minhyun hanya mengangguk kecil, lalu beranjak berdiri dari sofa, dan pergi ke kamar.
"Kenapa aku jadi di tinggal sendiri seperti ini? Yoonji pasti tidur. Hhh... gadis itu memang lelah atau apa?" gumam Leo yang kemudian berniat menyalakan televisi.
Drama nya akan mulai di tayangkan lusa, dan aku benar-benar gugup tak percaya.
Jam menunjukkan pukul tiga siang, aku kembali terbangun, dan segera pergi ke kamar mandi sebelum bertemu dengan Leo.
"Sejak kapan kau ada disini?" tanya ku yang melihat Leo sedang menonton drama 'The Temperature Of Language: Our Nineteen'
Aku mengenal gadis itu, ya, itu Kang Min Ah yang sekarang sedang bekerja sama dengan ku.
"Belum lama" hanya itu yang keluar dari mulut Leo tanpa mengarahakan wajahnya padaku.
Aku berjalan ke arahnya, lalu duduk di samping nya.
"Maaf, tadi aku ketiduran saat membaca naskah" kata ku.
Leo menoleh, dan tersenyum pada ku.
"Kau tidak marah karena menungguku lama?" aku memastikan.
"Tidak" katanya sambil mengacak rambut ku pelan seperti yang di lakukannya dulu.
"Ku kira kau akan marah" kataku kemudian merapihkan rambut yang sedikit acak-acakan.
Leo kembali menatap ke arah tv.
"Dia memang sudah berpengalaman" kata Leo.
"Siapa maksud mu?"
"Kang Min Ah, Choi Yu Na" jawab Leo.
"Pasti, tapi dia benar-benar menggemaskan bukan?" Leo hanya terdiam.
"Kau sangat dekat dengannya, apa tidak ada apapun diantara kalian?" lagi-lagi aku menggodanya.
"Apa makasud mu?"
Senyum ku terkulum dengan jail, dan tak lama kemudian aku bisa melihat Leo menggariskan senyuman nya. Sesaat kami terdiam, dan berfokus pada tv.
"Khemm..." Leo berdeham, dan itu membuat ku menoleh ke arah nya.
"Kau sudah selesai membaca naskah untuk besok?" tanya Leo tiba-tiba.
"Belum, kenapa? Apa kau mau membacanya dengan ku?" aku menawarkan.
"Tidak, kau baca saja, aku sudah selesai" katanya.