“Apa yang kulupakan?” tanya Aira pelan pada dirinya sendiri, tak lama Aira merasa badannya berat. Aira mencoba kembali ke tempat tidur tapi rasa kantuk yang luar biasa menyerangnya, Aira terjatuh dan menyender pada tembok. Perlahan Aira kehilangan kesadaran.
Keesokan paginya, Aira membuka matanya perlahan, Real ada di samping Aira sambil tersenyum. Aira mencoba duduk di tempat tidurnya sambil memegang kepalanya yang pusing.
“Semalam kamu dimana?” tanya Aira.
“Tak kemana-mana, aku ada disini semalam.” Jawab Real, Aira melirik jam di meja belajar lalu segera bangun dan berlari ke kamar mandi.
“Aku terlambat.”
Real keluar dari kamar dan memilih pergi ke ruang makan, tak lama Aira ke ruang makan dengan seragam yang rapi.
“Real ayo berangkat, ayah dan ibu sudah berangkat. Aku akan sarapan di sekolah saja.” Ajak Aira sambil berlari keluar rumah, Real mengikuti Aira tanpa banyak bicara.
Sesampainya di sekolah, Aira segera masuk ke kelasnya karena sudah terlambat dan kelas segera di mulai.
“Aira ada apa dengan wajahmu? Begitu pucat, kamu sakit?” Tanya Lani, Aira hanya menggeleng sambil tersenyum lalu memperhatikan buku yang dipegang Lani. “Kamu senang baca novel?” Tanya Aira, yang ditanya menunjukan buku yang dipegangnya.
“Ya begitulah, aku senang membaca novel dari dulu. Kamu suka membaca novel juga?” tanya Lani.
“Sepertinya aku punya satu novel di rumah yang belum aku baca.” kata Aira sambil mengingat-ngingat,
“Kalau begitu aku akan berkunjung ke rumahmu untuk melakukan inspeksi.” kata Lani penuh semangat.
“Inspeksi?”
“Maksudku, aku akan datang kerumahmu untuk memeriksa novel-novelmu lalu aku akan meminjamnya, aku tak yakin Aira hanya memiliki satu novel. Jadi tunggu saja kunjunganku.” Ucap Lani sambil tersenyum, Aira ikut tersenyum.
“Aku lebih suka membaca daripada menonton, aku bahkan memiliki sekardus novel yang sudah aku baca.” Lani bersemangat, Aira hanya menganggukan kepalanya.
“Eh, gurunya datang.” Bisik Lani sambil kembali duduk di kursinya.
Ibu Lia, guru Bahasa Inggris masuk ke kelas, Lani dan Aira duduk di kursi masing-masing. Pelajaran dimulai, Aira mendengarkan penjelasan Bu Lia dengan baik tapi rasa kantuk menyerang Aira, Aira pun tertidur.
‘Tempat ini lagi, Keyra kamu dimana? Badanku tidak bisa bergerak lagi. Keyra! Ah, sakit. Tolong aku, badanku benar-benar sakit. Tolong, tolong.'
“…tolong.”
“Aira bangun, Aira.” Bu Lia mencoba membangunkan Aira. Aira terbangun dengan wajah pucat, seluruh teman-temannya melihat kearah Aira .