Realm of The Eternals

astreilla
Chapter #15

Act 14; Rueful, wistful, nostalgic.


Fran baru tahu kalau bulu kucing benar benar lembut. Maksudnya, benar benar selembut itu. Ia bisa membenamkan seluruh jari jarinya kedalam tumpukan bulu tersebut dan merasa bahagia. Kucing itu jinak, jadi ia tidak takut terluka dan terus mengelus tanpa menahan diri. Anzel di dalam berteriak histeris entah apa sebabnya, Fran tak bisa dengar jelas.

Barusan sebelum ini ia tertampar kenyataan bahwa lari sekencang kencangnya pun, kucing itu menyusulnya dengan mudah. Selanjutnya ia sadar tak akan bisa kabur kemanapun dan menerima saja takdirnya dimakan kucing hidup hidup. Menjadi santapan makan malam kucing yang ia temui pertama kali. Hewan lucu berbulu penggemar daging akan mengakhiri hidupnya yang tak berguna. 

Kemudian entah karena apa setelah mencapai Fran ia justru duduk elegan dengan tubuh besar berbulunya. Hewan itu tidak mengatakan atau melakukan apapun, namun Fran luluh begitu saja dan mendekati kucing itu lebih dulu, yang berdiam dalam posisi sama hingga sepuluh menit kemudian . 

“Bagaimana kau bisa masuk kesini? Padahal kau cukup terurus, apa terpisah dari pemiliknya, ya?” Kata Fran setelah sepuluh menit yang canggung. 

Ia menyandarkan kepala, pipinya menyentuh bulu leher kucing tersebut, tangannya melingkar di leher. Satu satunya bagian yang bisa ia raih dengan perbedaan ukuran mereka. “Bagaimana menurutmu?” ia bertanya kepada Anzel. 

Terdiam sedari tadi, Anzel akhirnya menjawab. “Menurutku kau harus berhenti. Ini tidak normal.”

“Mana mungkin, kan?” tanggap Fran acuh tak acuh. 

Dipandangnya si kucing, yang terus menghindar tak tahu kenapa. “Bagaimana kalau kembali ke rumah? Dengan begitu aku bisa tahu kalau ada yang mencarimu dari luar.” 

Namun kucing itu menolak bergerak, bahkan kepalanya menggeleng beberapa kali seperti keberatan dengan ide Fran. 

“Kucing ini pintar, dia mengerti kata kataku,” bisik Fran terkesan.

“Itu tidak mungkin.” tukas Anzel skeptis. “Kucing harus bertindak selayaknya kucing, pernahkah kau bertemu kucing sebelum ini? Asal tahu saja, normalnya kucing tidak sebesar beruang. Jika ada, warnanya tidak mungkin hitam putih.”

Grrrr!

Suara geraman berat terdengar dari si kucing, Anzel refleks melompat mundur, waspada.

Fran menepis kendali Anzel, “Itu salahmu karena menyinggungnya.”

“Hah??” Anzel menyeru tak percaya. Ia sudah memperhatikannya sejak lahir dan ini pertama kali ia melihat bocah ini bertingkah abnormal. Ini seakan akan ia berstandar ganda jika diperhatikan dari kontras sikapnya pada si kucing dibanding pada Anzel dan Pangeran. 

Lagipula, itu kucing jadi jadian! Anzel setengah yakin, tidak! Ia benar benar yakin

“Jadi kau mau tetap disini?” tanya Fran, mendekati kucing itu lagi. “Apa pemilikmu ada di dekat sini?”

"Apa yang kau harapkan? Ia tak mungkin bisa menjawab," tukas Anzel. "Mending kau periksa apa yang dibawanya daripada bertanya seperti orang bodoh."

Ingin sekali rasanya mengabaikan perkataan Anzel sialan itu, bahkan memblokirnya dari kendali tubuh Fran terdengar seperti ide yang bagus. Kenapa ia tak memikirkan ini sebelumnya? 

Meskipun begitu, ucapannya masuk akal. Jadi tanpa mengatakan apapun, ia mengusap kepala kucing tersebut sambil tersenyum, "Boleh aku periksa tas-mu? Siapa tahu ada sesuatu yang bisa membantumu didalam sana." 

Diluar harapan Fran, lebih lebih Anzel, kucing itu menanggapi. Ia berdiri dengan keempat kaki dan menundukkan kepala, mempersilahkan Fran untuk mengambil tas tersebut dari lehernya. 

"Kucing pintar," puji Fran lalu mengambil tas tersebut.

Tas itu tidak berisi banyak, hanya sebuah gelang komunikasi dengan model yang baru pertama kali ia lihat dan sebuah buku tebal bersampul indah. Ia bertanya tanya apakah kedua benda tersebut dapat membantu dan membuka buku terlebih dahulu.

Melihat isi buku tersebut, wajahnya memucat. Fran mundur seketika, sementara si kucing memalingkan kepala, membuang muka. 

*

'Yang mulia Inkarnasi Kematian, Franzell Fitzgerald.

Kukira kau sudah bertemu pembawa suratku? Kuharap kau memperlakukannya dengan baik karena ia adalah satu satunya penerus Kekaisaran Doloretia yang kita cintai. 

Akan sangat diapresiasi jika kau mengikutinya dengan patuh menuju tempat yang sudah ditentukan.

Lihat selengkapnya