Realm of The Eternals

astreilla
Chapter #23

Act 22; Sui Manato, sekretaris kompeten.

“Aku tahu kau sosok yang hebat, inkarnasi kematian dan sebagainya,” Dahi lelaki berjas resmi itu mengerut dalam. “Tapi aku tidak bisa mengapresiasi selera pakaianmu!”

Fran menatapnya dengan kedua mata melebar dan alis berkerut, “Ah banyak komentar ya kau! Aku tak mengharapkan apresiasimu.”

Seperti orang sakit kepala karena menangani sesuatu yang sangat merepotkan, Sui Manato memijat dahinya selama beberapa lama sebelum membuka lebar-lebar lemari baju Fran. Busana yang tersusun didalamnya memiliki kombinasi warna gradasi hitam, putih, dan coklat. Tidak ada yang salah dengan warna-warna itu, tentu saja. Ini hanya masalah pribadi si sekretaris yang merepotkan.

“Hei, seenaknya!”

“Toh ini tidak akan kau gunakan lagi kalau kau tidak kembali!”

Kedua mata Fran melebar dan ia berusaha sekuat tenaga agar tidak menerjang orang tersebut. Ia bahkan bisa merasakan Anzel terhibur oleh kelakuannya, dan hal yang membuat Anzel senang tak ada yang bagus!

Sui Manato berbalik memandang Fran, ekspresinya gelap. “Memang tidak tertolong lagi. Mode pakaianmu tidak buruk, tapi semua ini—” tangannya menunjuk lemari, “—sulit dipercaya. Aku pernah melihat yang lebih buruk di lemari pangeran mahkota, tapi tetap saja!”

“Kenapa kau mempermasalahkan hal kecil, ayo pergi saja,” bujuk Fran. Suasana hatinya jelas membaik setelah mendengar ‘lebih buruk pangeran mahkota’ dan ia merasa bisa melakukan apapun diiringi hati senang sekarang.

“Hal kecil? Ini bukan sesuatu yang sepele. Paling tidak aku harap kau memakai warna hitam saja, aku tak mau melihat mantel coklat itu bertemu kaisar.”

“Apakah ini audiensi mantel bersama kaisar, atau aku?”

“Duh, itu tidak penting sekarang. Cepat ganti dengan ini,” Sui Manato menyurukkan satu set pakaian yang ia pilih kepelukan Fran.

Untuk menghindari kebisingan dan penundaan berlarut-larut, Fran mengalah lalu menurutinya saja. Pilihannya memang tidak buruk, tapi ia tak suka isi lemarinya dihina. Tentu punya Einzel pasti lebih buruk, dan fakta itu sudah cukup.

“Apa sekretaris kaisar mengurus sampai ke busana yang dipakainya sehari-hari?” tanya Fran asal.

“Tentu saja tidak, itu bukan pekerjaanku kan?”

Lalu kenapa kau berisik sekali seolah kau ahli? Itulah yang akan dikatakannya jika ia tak masalah membuat suasana antara mereka jadi buruk.

Setelah memasukkan barang barang penting ke semacam ‘dimensi lain’ yang dipinjamkan si sekretaris, Fran berhenti. Setelah tinggal di rumah ini untuk waktu yang lama, meninggalkannya begitu saja terasa tak nyata. Padahal kemarin ia sama sekali tidak pernah mengira waktunya untuk pergi sudah dekat.

Apakah ini hal buruk atau tidak? Apakah ia seharusnya senang karena pengasingannya selesai—dalam satu atau lain arti? Tidak. Ia hanya akan menghadiri audiensi dengan kaisar, pergi ke perjalanan periodik, lalu kembali lagi. Rumah kesayangannya pasti tidak akan kemana-mana.

“Tapi, tidak tahukah kau apa yang ingin dibicarakan kaisar sampai mengundangku?”

Sui Manato yang sedang sibuk melihat layar hologramnya menoleh sebentar, “Informasi semacam itu tidak diberikan padaku.” Ia memencet satu tombol di gelang komunikasi untuk mematikan hologram lalu mengangkat bahu. “ Tapi kutebak ini ada hubungannya dengan kejadian baru baru ini. Mimpi ramalan kiamat, orang-orang yang panik, beberapa jadi sakit, ada yang hilang juga. Masalah terbesar yang kita hadapi semenjak perang sumber daya ratusan tahun lalu, jadi wajar saja.”

“Aku baru mendengar ada yang hilang, dan apa maksudmu wajar?”

“Sejauh ini ada lima, dan satu makhluk kairi misterius yang tidak terdata dimanapun. Kau pernah melihat orang Kairi? Satu dari mereka ada di depanmu sekarang, kalau kau tak tahu.” Sui Manato mengibas rambut kebiruannya dengan tangan.

Fran bergidik melihatnya.

Akan tetapi, wajah orang itu berubah serius. “Wajar maksudku untuk kaisar mengambil tindakan yang drastis, dan kita sebagai rakyat tidak berhak mempertanyakan keputusannya. Aku yakin sekali beliau akan membebaskanmu, karena mengasingkanmu tak ada gunanya. Bagaimana kalau kiamat tetap terjadi meski kau dikurung disini? Makanya melepaskanmu akan lebih baik.”

“Apa benar lebih baik?” gumam Fran, tidak bermaksud mengatakannya sebagai pertanyaan.

Lihat selengkapnya