Einzel yang baik,
Ini Seraphina Yon mengirim dari perbatasan Kai Utara
Aku tahu kau hanya membaca pesan yang penting-penting saja, tapi biarkan aku mengadu sedikit.
Aku mendapatkan partner baru dalam perjalanan, orang yang tidak akan kau duga. Setiap detik yang berlalu bersama dia terasa seperti neraka. Aku tidak bisa menghadapi orang semacam itu.
Aku tahu yang membaca ini sudah pasti bukan Einzel, barangkali pengawalnya, kan? (Aku harap Fia yang membaca) Kalau iya aku ingin bertanya, apa kau lebih suka suasana diam yang nyaman, atau pembicaraan tanpa arti dengan lelaki tampan? Aku cenderung ke pilihan pertama, jangan hakimi aku. Aku yakin kau juga tidak akan tahan dengan Tris Livanter, kau selalu menatapnya sambil berdecak nyaring sejak dulu di akademi.
Baiklah aku akan mengabari lagi.
***
Einzel yang baik,
Ini Seraphina Yon lagi, mengirim dari asrama tamu Akademi Hepburn di Andestic
Perubahan rencana, aku akan berkeliling melalui jalur darat sebelum ke Aileth. Situasinya berubah dan aku harus melakukan perjalanan jauh ini meski dengan orang paling menyebalkan sekalipun. Kau tahu tidak, berapa banyak orang yang mengenalinya dan tergila-gila dengannya selama perjalanan? Wah, aku saja sudah kehilangan hitungan di angka lima puluhan. Sebanyak itu.
Aku tidak percaya Einzel akan membaca suratku, jadi cerita ini untukmu, Fia.
***
Untuk Seraphina,
Dari Einzel yang berusaha menjawab di tengah kesibukan,
Dari suratmu yang terakhir, aku simpulkan hanya ada satu informasi yang penting. Kau juga tahu apa.
Kalau aku jujur, pilihanmu untuk melalui jalur darat sudah tepat mengingat peningkatan mobilitas semenjak rumor kiamat tersebar serta banyaknya ini dan itu yang terjadi di Ibukota. Meski aku tak tahu situasi macam apa yang membuatmu memutuskan itu, bagiku penundaan kedatanganmu berarti berkurang satu hal untuk dikhawatirkan.
Santai saja, tak usah buru-buru. Lagi pula, aku kira masalah yang kau bahas sebelumnya sebenarnya sudah terselesaikan olehmu sendiri, kan? Aku sudah mendengar kalau Tris membatalkan lamaran atau semacamnya. Meski sekarang ia mengikutimu, bukankah masalah utamanya sudah teratasi?
Ya, intinya begitu. Aku tidak bermaksud menolak kunjunganmu. Datanglah kalau ada waktu setelah urusanmu yang lebih mendesak selesai. Ngomong-ngomong, dari suratmu yang pertama, Fia bilang lebih suka pilihan awal; suasana diam yang nyaman.
Aku tidak percaya aku menulis hal remeh macam ini. Aku memang tak tahu banyak, tapi kita sama-sama tahu kalau Fia adalah fans berat Hatz, jadi menurutku wajar saja ia memilih pilihan pertama. Kau temannya, pasti mengerti, kan?
***
Einzel yang baik,
Ini Seraphina mengirim dari istana Axton
Hei, aku kaget karena kau membalas. Tapi, wah. Aku baru teringat kalau Fia menyukai Hatz. Itu memang terlihat jelas sekali sampai-sampai kau tahu. Sayang sekali aku tak bertemu si sialan Hatz itu di Andestic. Aku mengerti kalau dia adalah orang penting dan bertemu dengannya susah sekali. Tapi masa dia tidak bisa menyediakan waktu untuk teman lamanya? Padahal ini kunjungan pertamaku ke akademi setelah sekian lama. Memang sialan kau, Hatz.
Soal lamaran itu, kau benar. Masalah yang utamanya sudah selesai, tapi karena si penyebab masalah masih di sini rasanya masih sangat berat. Aku tak mau perjalananku terlihat mencolok dan disoroti banyak orang, namun agaknya hal itu mustahil jika kau melakukan perjalanan dengan orang seperti Tris. Aku tak peduli lagi apakah ini termasuk keluhan dan apakah kau peduli atau tidak, tapi berlama-lama dengan orang itu memang membuat sesak.
Pasti kau juga bisa tebak bagaimana bisa aku berada di istana Axton saat ini. Yap, penyebabnya adalah dia. Siapa lagi? Mana mungkin salah keretaku? Huh.
Oke, jadi kembali ke masalah sesungguhnya.
Aku harus mengakui, dengan sangat-sangat menyesal, bahwa kedatanganku ke Aileth akan tertunda sangat lama. Bisa saja bukan bulan ini. Seperti katamu, aku akan mengurus mulai dari yang paling mendesak, dan datang ke Aileth tidak termasuk salah satunya. Jangan tersinggung, aku masih sangat berterimakasih padamu karena memberiku pilihan saat situasiku sedang buntu.
Surat ini hampir mendekati lembar kedua, jadi aku agak ragu menceritakannya padamu, tapi kurasa aku harus, toh kau akan tahu. Sui Fen sepertinya sedang mengalami masalah dalam keluarganya (kami saling menelepon lewat gelang komunikasi, aku heran kenapa kita malah saling surat menyurat ketika ada yang lebih mudah? Siapa yang mulai?). Kau tahu, mungkin ini masih berhubungan dengan pewaris Kairi atau bagaimana, sayangnya dia tidak memberitahu banyak.
Intinya, aku harus melihat secara langsung. Tahulah, untuk memberi support sebagai teman baik. Selain itu aku rasa tak ada ruginya berkunjung. Masalah Sui Fen bukan cuma satu-satunya yang ada di sana, dan aku akan menyelidikinya untukmu. Bagaimana Einzel, bukankah aku sangat membantu?
Aku akan lanjut mengabari, kalau suratku berhenti setelah kira-kira dua minggu, kau boleh berasumsi kalau ada hal buruk yang terjadi. Aku juga mengirim surat ke Kai agar mereka tahu aku di mana, untuk jaga-jaga.