Yiram terbangun oleh suara derit besi. Saat membuka mata, sekelilingnya tampak asing. Ia tertelungkup di atas lantai yang dingin dan kasar, kedua tangannya dirantai menjadi satu di punggung.
Ia berjuang untuk tetap tenang sembari bangkit duduk dengan susah payah. Tanpa penerangan, Yiram hanya bisa mengetahui bahwa ia berada di sebuah penjara berjeruji besi. Suara derit yang ia dengar tadi rupanya berasal dari rantai di kakinya yang terpaut di salah satu jeruji.
Dengan kondisi seperti ini, Yiram sadar bahwa pikirannya cukup tenang dan mulai berusaha menilai situasi.
Di mana dia? Di sebuah penjara di lokasi yang tidak diketahui.
Bagaimana kondisinya? Selain rantai yang menahan kaki tangannya, ia baik-baik saja.
Sudah berapa lama ia di sini? Tidak yakin, mungkin beberapa jam, bisa saja beberapa hari.
Bagaimana ia sampai berada disini? Tidak tahu, terakhir dia kembali ke rumah untuk mengecek sesuatu yang tertinggal, dan ingatannya hanya sampai situ.
“Aku tidak bisa melepaskan ini,” gumamnya pelan setelah beberapa saat.
Ada sesuatu di rantai tersebut yang mengekang kekuatannya. Yiram pernah mempelajarinya. Di Doloretia, kasus kriminal berat sangat jarang terjadi, dan sekalipun ada, para Fitzgerald di seluruh dunia mengurusnya dengan rapi. Rantai ini adalah salah satu kreasi mekanis Raeden generasi pertama yang dibuat atas permintaan Fitzgerald. Dengan fungsi utama sebagai penahan dan penekan kekuatan Eternal yang mengenakan. Yiram sudah berkali-kali dilatih untuk menggunakannya. Tapi ia tak pernah mengira akan menjadi pihak yang terkekang seperti sekarang.
Ini jelas bukan bagian dari rencana dalam pertemuan malam itu. Dia memang tak diberitahu secara detail, tapi yang seperti ini jelas tidak termasuk. Siapa yang melakukan ini padanya? Tidak, apa tujuannya? Kenapa harus dia?
Yiram tahu ia akan putus asa jika terus berpikir, namun ia tak mampu berhenti. Apa lagi yang bisa dia lakukan saat terkurung dalam kegelapan seperti ini?
Yiram Verlaine bukan anggota klan Fitzgerald yang biasa. Bukan tanpa alasan ia dipilih untuk melakukan perjalanan periodik. Sebagai salah satu dari Verlaine, ia bahkan mewarisi kekuatan khusus yang tidak terkekang oleh rantai semacam ini. Sayangnya, kekuatan itu tak berguna sekarang, kecuali ia mau bunuh diri. Kalau ini situasi yang biasa, ia bisa memutuskan rantainya hanya dengan kekuatan fisik mentah. Namun faktanya ia tak berada dalam situasi yang menguntungkan sedikit pun.
Dalam sunyi, Yiram mulai meragukan semuanya. Terbersit detail-detail dalam ingatan yang sebelumnya dia anggap sepele. Tetua yang ‘sengaja’ menolak ajuan perjalanan periodik Fiel dengan alasan yang dibuat-buat.
Sesuatu yang dikatakan Fiel waktu itu, ‘Aku percaya mereka melakukan semua itu agar aku tidak melakukan Perjalanan Periodik. Sesuatu terjadi dan mereka memutuskan bahwa hanya Yiram yang harus pergi.’ Hingga ucapan samar ibunya kepada Fiel tentang 'iri' dan 'tak bisa melindungi'.
Apa ini perbuatan para Fitzgerald? Apa mereka ingin ini terjadi padaku? Atau … mungkinkah ini peristiwa serupa yang membuat beberapa orang menghilang setelah mengalami mimpi-kiamat? Rasanya kemungkinan tersebut tak bisa dikesampingkan.
Setelah punya beberapa perkiraan, akhirnya Yiram membuang nafas lega. Yang terpenting sekarang adalah mengumpulkan informasi. Setelah semua yang terjadi, tidak mungkin ia akan diabaikan begitu saja dan membusuk sebagai tahanan. Pasti akan ada yang datang nanti. Lalu ketika itu terjadi, Yiram harus melakukan segala cara untuk mengorek informasi darinya, dan kalau memungkinkan, segera kabur.
Akan tetapi, kedatangan ‘orang’ yang diharapkan Yiram terjadi lebih lama dari perkiraan. Ia jatuh tidur berkali-kali sampai suara tapak kaki yang mendekat membuatnya terjaga sepenuhnya.
Beberapa detik selanjutnya ia bimbang antara harus pura-pura tidur agar tidak mengejutkan siapa pun itu yang datang, atau langsung terus terang saja. Selagi berpikir, sorotan cahaya dan langkah kaki tersebut semakin dekat dan Yiram beringsut menjauh dari jeruji besi, membuka mata lebar-lebar dalam gelap.
Berkat cahaya yang muncul bersama orang tersebut, ia melihat dengan jelas bahwa rantai-rantai yang mengekangnya ternyata lebih rumit dari yang diduga, saling memelintir dan terpaut ke sebuah kaitan di langit-langit batu yang tampak sama kasar dengan dinding dan lantainya. Ia juga bisa melihat bahwa di lorong ini, tidak ada ruang penjara lain kecuali yang sekarang dia tempati.
Pada detik terakhir sebelum orang itu sampai, Yiram memutuskan untuk tetap membuka mata. Menunjukkan terang-terangan bahwa ia sudah sadar.