Sabtu, September 2013.
Aku sedang duduk tenang di pinggiran kolam ikan yang ada air mancur di tengahnya. Tepat sebelah kanan bangku beton semen tempatku duduk, pohon jambu air menjulang rimbun, melindungi umbun-umbun dari teriknya mentari. Earphone tertancap dikedua sisi telinga, ujung kaki ku hentak-hentak mengikuti melody lagu Fall For You milik Secondhand Serenade yang sedari beberapa menit lalu terputar di Mp3 Player .
"Plaak"
Tanpa permisi Gibran dengan entengnya menghantamkan buku paket biologi yang tembalnya minta ampun dikepala. "Anj*k !!" Geretaku sepontan kaget, maap. Buku dengan 300an halaman itu lumayan sakit kena kepala.
Aku mengusap-usap bagian kepala yang dicium buku Gibran.
"ha ha" ketawa dia tanpa sedikt pun rasa bersalah.
"Bisa ga sih jangan KEPALA !" Potongku memprotes, masih mengusap-usap kepala.
Aku melepas earphone yang menyumbat kedua sisi telinga. Memasukannya disaku kiri celana tempat Mp3 Player juga bersemayam. Gibran dibelakangku.
"Lu ga belajar ?" Gibran lagi seusai menghentikan tawanya. Melihatku santai tanpa membuka-buka halaman paket biologi seperti anak-anak.
"Buku gw dikelas" jawabku singkat.
"owh"
"Gw duduk sini ya "
"silahkan" Aku mengangguk
Gibran duduk..
Kami sedang menunggu giliran ulangan harian biologi. Ulangan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama separuh anak kelas, yang duduk di bangku kanan tiap meja. Dan yang duduk dibangku kiri, termasuk aku, sesi ke dua, setelah sesi pertama selesai. Tiap sesi diberi waktu 45 menit untuk mengerjakan soal.
"Nanti materinya apa Bran ?" Tanyaku setelah beberapa detik kita terdiam, Gibran sedang membuka bukunya, aku lihat banyak sekali yang dia garis bawahi dengan stabilo hijau muda.
"Materi ?!" Gibran menatapku.
Aku meringis. He he.
"Sistem Organ" jawabnya membuka-buka halaman buku.
"Materinya banyak banget loh"
Aku lihati Gibran menetapkan halaman bukunya. Dia terlihat serius membaca ulang materi yang ia garis bawahi. Teman-teman lainya juga, mereka seperti padi yang sedang mengisi otaknya dengan bulir-bulir ilmu. Semakin lama, semakin merunduk lah mereka.
Bagiku belajar adalah satu hal yang paling membosankan. Berlama-lamaan dengan lembaran kertas penuh tinta, tidak ada kegiatan lain apa yang bisa dilakuin ? Belajar diwaktu yang sangat mepet juga menurutku kurang efektive.
Teman-teman lainnya tegang menunggu giliran ulangan, aku malah santai-santai seperti sudah menguasai materi saja. Banyakan mereka menunggu didepan kelas, sama, belajar. Ada juga yang dibawah pohon cemara, ada yang duduk diatas rumput-rumput taman, ada juga yang di tepi kolam seperti aku dan Gibran sekarang.
Gibran sibuk dengan bukunya, aku kembali menyumbat kedua telinga dengan earphone. Menekan tombol play pada Mp3 Player, menetapkan tambatan mata.
***