Reborn : Leviathan

Elizabeth Vee Bathory
Chapter #18

17 — Tamu Tak Diundang

Sebelum kedatangan Ry.

Glam nampak kehilangan ketenangan, ia bergerak gelisah mengitari aula. Kebangkitan dari Ry dan Vich memang sangat penting—terlebih untuk melindungi Vich. Namun kalau dilakukan saat ini, nyawa Ry akan menjadi taruhan.

Buku yang dibacanya kemarin bertuliskan sesuatu yang mengganggu Glam. Kebangkitan tunggal sang Raja, itulah tulisan yang muncul. Dan jelas hal itu menandakan bahwa Ry akan dikorbankan dalam kebangkitan, dan Glam tidak bisa membiarkan itu terjadi.

"Apa, apa yang terjadi pada Nona?" Atheiv menahan tangan Glam, ia nampak khawatir pada Ry dan Vich. Namun Glam menepis tangannya, ia menatap angkuh Atheiv. "Dan kenapa aku harus menjelaskan itu padamu, kau serangga penganggu."

Atheiv menatap tajam laki-laki itu. "Kalau kau tidak ingin mengatakannya, maka aku akan membuatmu mengatakan hal itu dengan kekuatanku!"

Atheiv memusatkan kekuatan pada tangan kanannya, dan menyerang Glam. Tentu saja Glam dapat mengindari serangan itu dengan mudah—terlebih cara menyerang Atheiv masih umum dan acak, sehingga sangat mudah dibaca. Glam melompat mundur, lalu menatap laki-laki yang menjadi lawannya.

"Lalu? Aku harus takut padamu hanya karena kau menjadi wadah Leviathan?" Glam mengeluarkan cairan berwarna merah di tangan kirinya—sementara tangan lain masih berada dalam kantung celana. "Jangan bermimpi kau pantas mendapatkan semua itu!"

'Blar!

Cairan itu kembali terkumpul, membentuk bola yang siap dilempar kapan saja. Dinding di sebelah Atheiv hancur. Kalau saja ia terlambat barang sedetik untuk menghindar, pasti bagian tubuhnya akan sulit beregenerasi. Dengan cepat Atheiv kembali memfokuskan diri untuk mengumpulkan kekuatan.

Di seberang sana Glam menatapnya dengan angkuh. Kemarahan dan kekecewaan yang tidak dapat ia sembunyikan tergambar jelas diwajahnya. Atheiv berada dalam posisi siap siaga, ia tidak akan mampu menyerang dalam kondisi seperti ini.

"Andai saja," Atheiv membuka suara. "Andai saja kekuatan ini jadi milikmu, apa yang akan kau lakukan?"

Raut wajah Glam tidak dapat dikendalikan. Namun ia memamerkan sebuah senyuman lebar. "Tentu saja, aku akan melalukan segala sesuatu jauh lebih baik darimu."

'Brak!

"Glam, Leviathan. Aku perintahkan kalian atas nama Vee Bathory untuk berhenti, atau aku sendiri yang akan membinasakan kalian."

.

Gadis bertudung itu menatap ke arah jalanan, ia menurunkan pandangannya lalu menghela nafas lega. Dua rekan dibelakangnya nampak terhenti pula karena ulahnya, lantas mereka turut memandang sesuatu yang dilihat gadis itu.

"Kau lihat apa?" salah seorang dari mereka membuka suara, menyalurkan keingintahuan.

Lihat selengkapnya