Rebuild The Club!

William Oktavius
Chapter #2

No More Volleyball for Me!

“Kenapa gua jadinya masuk ke kampus ini ya?”

Dalam hatinya, Jonatan kembali mengeluh. Padahal ini adalah hari pertamanya orientasi kuliah. Jonatan merasa semangat karena sudah menjadi mahasiswa. Tapi, begitu ia sampai di depan gerbang kampus, semangat Jonatan langsung hilang kembali.

“Harusnya gua pilih kampus yang lebih top,” ucap Jonatan masih tidak terima dengan kampusnya itu. Alasan awalnya Jonatan memilih kampus ini adalah karena dekat dengan rumahnya, jadi ia tidak perlu menyewa tempat tinggal lagi. Selain itu, orangtua Jonatan juga tidak berada di Jakarta, jadi sayang juga jika rumah Jonatan dibiarkan kosong begitu saja, dan Jonatan malah tinggal di tempat lain jika kampusnya terlalu jauh dari rumahnya. Tapi, Jonatan kini merasa sedikit menyesali pilihannya itu karena menurut dirinya, ia sebenarnya masih mampu untuk lolos di universitas favorit.

“Ya sudahlah, empat tahun harusnya bisa lewat kalo gua gak terlalu ambil pusing,” lanjut Jonatan beberapa saat kemudian setelah akhirnya bisa menerima kenyataan bahwa ia sekarang adalah mahasiswa baru Universitas Harapan Jaya. Jonatan kemudian mencari jalan menuju hall utama kampus, tempat di mana seluruh mahasiswa baru hendak mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru.

“Jonatan!”

Jonatan seketika menghentikan langkahnya. Ia merasa tidak asing dengan suara yang memanggilnya barusan. Suara yang dulu pernah dekat dengannya. Perlahan, Jonatan kemudian membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menyebut namanya itu.

“Alvito?” tanya Jonatan tidak percaya saat melihat siapa yang memanggilnya. Sementara itu, laki-laki yang ada di depannya mengangguk dengan semangat. Senang karena Jonatan masih mengingatnya.

“Iya, Jonatan. Ini gua, Alvito, teman dekat lo dulu.” Sambil berseru senang karena bisa bertemu lagi dengan teman lamanya, Alvito pun berlari memeluk Jonatan. Jonatan pun balas memeluk anak itu, tidak menyangka juga ia bisa bertemu dengan teman lamanya di kampus ini.

“Lo jadi mahasiswa baru di sini? Jurusan apa?”

“Manajemen.”

Alvito langsung membulatkan mulutnya saat mendengarkan jawaban dari Jonatan. “Lo harus nurut sama gua kalo gitu,” ucapnya beberapa saat kemudian seusai bisa mengendalikan dirinya. Kali ini giliran Jonatan yang terkejut dibuatnya.

“Lo juga jurusan manajemen? Kok bisa?”

“Ya bisa dong. Kan gua yang duluan masuk di sini daripada lo.”

Jonatan hanya tertawa kecil saat mendengar ucapan Alvito. Sesaat, Jonatan teringat dengan apa yang harus dia kerjakan sekarang. Seketika, Jonatan mengecek handphone-nya untuk melihat jam di sana.

”Upacara penyambutan mahasiswa baru udah mau dimulai. Gua duluan ya, takut nyasar juga soalnya,” ucap Jonatan sambil berpamitan. Tapi, Alvito menggelengkan kepalanya. “Bareng aja. Biar gua sekalian anterin lo. Daripada lo kenapa-kenapa kan nanti, mending biar gua temenin lo dan nunjukkin tempatnya juga.”

“Bukannya lo ada kegiatan juga?”

Lihat selengkapnya