Rectify

Cloverbean
Chapter #3

CHAPTER 3 - Is This The Best Way

Beberapa minggu berlalu setelah mereka bertemu di Mall. Sejak saat itu, Dewi, Ayu, Miya dan Amal berusaha untuk menjadi teman. Semua ini berkat Amal, sang extrovert yang selalu berusaha keras untuk mendekatkan Dewi dan Miya. Usaha Amal pun tidak sia-sia, setelah hampir dua minggu akhirnya Dewi bisa menjadi lebih dekat dengannya dan Miya yang bisa menerima Dewi untuk menjadi temannya. Untuk Ayu, tentu saja dia juga masuk ke dalam circle pertemanan mereka namun jadwal dan fakultas mereka yang berbeda membuat Ayu tidak terlalu sering berkumpul bersama.

Saat ini keempat orang ini sedang berkumpul di meja bawah pohon bersama sambil menunggu jadwal makul. Beruntung ada 2 makul yang mereka ambil bersama sehingga mereka bisa bertemu walau hanya sebentar.

"Besok kamis karaoke yuk. Aku mau nyanyiin lagu-lagu TTS” ujar Ayu

Mendengar kata TTS Miya spontan bersemangat “Ayo!”

Yang lain hanya tertawa. Miya sungguh sangat lucu, ketika ada topik yang menarik perhatiannya dia akan berubah menjadi lebih bersemangat.

“Aku gak bisa deh. harus kerja” ujar Amal

“Yah kok gitu. Kamu kosong kapan?” tanya Dewi

“Belum tau sih. Santai aja. Kalian duluan aja pergi bertiga nanti Aku nyusul. Gampang kok” dengan santai Amal menanggapi.

Keempat sahabat itu melanjutkan obrolan mereka yang entah apa tidak ada yang bisa memahami. Yah, jika sudah mengobrol mereka bisa membicarakan sabang sampai marauke. Mulai hal-hal penting, tidak penting, kembali lagi ke hal penting. Sangat membingungkan namun menyenangkan dan membuat hari-hari perkuliahan mereka terasa tidak terlalu membosankan.

Hari berganti hari, Dewi merasa bahagia dapat memiliki banyak teman yang tidak pernah dia rasakan saat di bangku sekolah. Sungguh aneh jika dipikir, sebab bagaimana bisa anak sekolah tidak mempunyai teman. Namun hal itu memang sungguh terjadi pada Dewi. Sejak bangku SD dia hanya berteman dengan Ayu dan dia rasa itu sudah cukup, hingga saat ini. Saat berada di universitas, dimana Dewi merasa lebih dari bersyukur dapat berteman dengan Amal dan Miya. Saat mereka berempat berada di perkuliahan yang sama, mereka akan duduk bersama. Saat ada tugas diskusi kelompok, mereka berkelompok bersama. Saat mereka memiliki waktu kosong yang sama, mereka hang out bersama, memiliki group chat bersama. Serasa seperti anak sekolah yang selalu berkelompok bersama teman satu gangnya.

~

“Jawaban quiz tadi apa?”

Ayu bertanya saat mereka keluar dari kelas dimana dosen tiba-tiba memberikan quiz mendadak di akhir perkuliahan.

“Aku sih jawab pilihan A lalu dijabarkan” jawab Miya

“Lah aku jawab C” Dewi menanggapi

Amal yang keluar dari kelas bergabung bersama Miya, Ayu dan Dewi yang sedang sibuk berdiskusi jawaban di depan kelas

“Gaes…. Kakiku kedinginan dari tadi” kata amal tiba-tiba.

Sontak membuat ketiga sahabatnya tertawa terbahak-bahak.

“Pergi dulu gaes, shift-ku mau mulai”

Amal terburu-buru pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih tertawa.

“Yah dia pergi” ujar Ayu

“Sibuk” Miya menanggapi

“Ayo ke kantin” ajak Dewi

Sesampainya di kantin ketiga sahabat ini memesan bebrapa makanan dan minuman sambil duduk di spot favorit mereka.

“Rencana kalian apa setelah kuliah?” Ayu membuka pembicaraan disela-sela menunggu makanan datang.

“Belum tau, kamu sendiri?” ujar Dewi

“Belum tau juga. Enggak ada gambaran sama sekali.”

“Gapapa Yu, step by step aja”

“Iya hehe”

Ayu langsung menundukkan kepala setelah terlihat sedikit canggung menanggapi ungkapan Dewi. Miya hanya menyimak pembicaraan kedua orang itu tanpa ikut bergabung. 

“Aku ke kamar mandi dulu bentar ya” ujar Dewi diikuti anggukan oleh Ayu.

“Kenapa?” tanya Miya tiba-tiba setelah Dewi pergi.

“Kenapa apa?” jawab Ayu terkejut

“Kenapa kamu?”

“Ga kenapa kenapa kok”

“Trus kenapa wajahmu kayak gitu?”

“Kayak gitu gimana?”

“Ck” Miya terlihat sedikit kesal oleh tanggapan Ayu

Lihat selengkapnya