Red Water Park

Kirana marinta
Chapter #1

Mimpi Buruk

"Dalam hitungan ke-3, bangun lah. 1...2...3" menunggu seseorang merespon ucapannya setelah sesi hipnoterapi berakhir. Alis matanya berkerut menyadari orang tersebut tak kunjung membuka mata "Dimi bangun" berjalan menghampiri.

"Aaaaa!!" berteriak takut sekaligus gelisah dengan mata tetap tertutup.

"Dimitri buka matamu!" menggoyangkan tubuh penuh peluh tersebut. Seolah terkunci di dalam alam bawah sadar, orang yang di panggil Dimitri tetap meronta panik.


Plak!!


Sebuah tamparan akhirnya membuat Dimitri kembali ke dunia nyata. Mata pemuda tersebut membelalak. Berusaha mencari tahu di mana sekarang dia berada. Memastikan mimpi buruknya tidak berlanjut.

"Minum ini" seorang Wanita paruh baya memberikan secangkir teh hangat. Demi menenang Dimitri.

"Apa yang terjadi? Sebelumnya dia bangun setelah kamu memintanya bukan?" duduk di sebelah Dimitri, sambil memeluk cemas.

"Ini terjadi karena Dimi kembali ke kebiasaan buruknya. Katakan dengan jujur Dimi" menatap tajam pemuda yang baru saja menghabiskan secangkir teh hangat.

"Mimpi itu berlanjut"

"Kita sudah tahu mimpi itu akan berlanjut sehari setelah hari ulang tahunmu. Seharusnya kamu sudah terbiasa" menghela napas frustrasi "aku tahu mimpi itu sangat mengganggumu" merasa bersalah, berjongkok di hadapan Dimitri "tapi, tidak tidur berhari-hari itu bukan solusinya" menepuk bahu.

"Oke" singkat menjawab, sambil meletakkan cangkir ke meja.

"Bagaimana jika kamu berlibur? Bersama teman-temanmu? Suasana baru, mungkin bisa membuat pikiranmu menjadi jernih" berdiri, sambil berjalan menuju pintu "kalau bisa lakukan secepat mungkin" kali ini melirik pada si wanita paruh baya "bibi boleh kita bicara? Paman sudah menunggu" keluar setelah mendapatkan sebuah anggukan.

"Dengar? Mom pikir itu bukan ide yang buruk. Kapan kamu akan berlibur?"

"Aku harus menghubungi teman-temanku dulu" menggoyangkan ponsel yang baru saja diraihnya dari atas meja.

"Oke. Hubungi mereka sekarang. Mom keluar ya," mengelus lembut kepala Dimitri lalu pergi sambil membawa sebuah cangkir.


Hey apa kalian ada acara besok sampai 3 hari kedepan?


Meletakkan ponsel di tempat tidur, mencari pakaian di dalam lemari. Notifikasi pesan WA terdengar setelah Dimi selesai mengganti pakaian.

Robert:

Woah...ada angin apa? Tidak biasanya Tuan sok sibuk ini menghubungi duluan🥳


Albert:

Sedang mengetik.....


Marteen:

Lihat selengkapnya