Evelina hanya menatap langit-langit kamar hotel. Sementara Ivana, di sebelahnya berkutat dengan ponsel. Entah apa yang menarik perhatiannya sampai seperti itu. Perlahan Evelina turun dari tempat tidur, dan melangkah menuju pintu.
Ivana melirik Evelina sejenak lalu kembali bermain ponsel "mau menemui Dimi malam selarut ini?"
"Tidak. Aku hanya ingin mencari tahu tentang Red Water Park dari Resepsionis hotel" berbalik menatap enggan.
Meletakkan ponsel ke meja di sebelah sambil menatap ke bawah. Tempat kasur king size ekstra tanpa dipan. Tampaknya Judith dan Nadine sudah tidur lelap.
"Aku ikut. Rasa penasaran juga membuatku sulit tidur" terkekeh kecil, sambil beranjak dari tempat tidur. Mencari keberadaan sandal putih kas hotel De Mare.
Rupanya yang memutuskan keluar dari kamar bukan hanya Evelina dan Ivana. Karena Robert dan Marteen pun terlihat batang hidungnya.
"Hey, ada masalah sayang?" suara Robert membuat Ivana dan Evelina berhenti melangkah.
"Kami penasaran soal Red Water Park jadi..." Ivana membalas pelukan Robert dengan seulas senyuman manis.
"Ternyata bukan hanya kita" Robert melirik Marteen lega.
Tiba juga ke-4 manusia ini di meja resepsionis hotel. Dan mendapati seorang wanita sedang sibuk mengerjakan sesuatu di depan komputer.
"Permisi" Ivana memberanikan diri menyapa.
"Ada yang bisa saya bantu? Nona?" menoleh, sambil tersenyum manis.
"Saya hanya penasaran tentang Red Water Park di sebelah hotel ini. Apa memang tempat itu...berhantu?"
Mengerutkan kening bingung "maaf. Apa saya salah dengar? Red Water Park?"
"Ya?" Ivana menoleh ke arah teman-temannya heran.
"Di sebelah hotel De Mare memang ada taman air terbengkalai. Namanya Oum Water Park" seorang Resepsionis wanita lain muncul dari balik pintu yang berada di balik meja.
Menatap penasaran pada ke-4 tamu "apa kalian bagian dari 8 orang tamu yang datang setelah berkunjung ke dalam wahana Oum Water Park?" sangat hati-hati memilih kata.
"Tapi...papan namanya jelas tertera Red Water Park" Ivana masih bersikeras.