Red Water Park

Kirana marinta
Chapter #6

Hotel De Mare 2014

"Aku tidak yakin, tapi aku pernah datang ke Oum Water Park" menjeda sambil mencari ponsel "Judith apa kamu juga melihat wajah hantu yang menyelamatkan kita di wahana?" mengetikkan sesuatu di layar ponsel.

"Aku bersyukur tidak melihatnya. Lagi pula aku hanya tahu ada yang merasukimu, itu saja" menjawab sambil memasukkan secuil roti cokelat bakar ke dalam mulut.

Kegemparan semalam, baru terdengar oleh Judith dan Nadine setelah sarapan bersama pagi ini.

Robert diam mendengarkan sambil mencelupkan sebuah roti panggang ke dalam gelas susunya.

Kenapa dia baru sekarang menjawab pertanyaanku menggerutu kesal.

Bisa apa Robert? kalau kemarin malam, setelah mendengarkan penjelasannya, Dimitri malah mengerang hebat, sambil memegang kepala lalu pingsan.

Baru jam 5 pagi Dimi sadarkan diri.

"Perhatikan berita ini" Dimi menunjukkan berita viral di tahun 2014.

Ke-7 teman Dimi memeriksa berita apa yang dimaksudkan Dimitri.

"Berita soal Boby Artess?" Robert meletakkan ponsel Dimitri ke atas meja, tepat di hadapan si empunya "untuk apa mengungkit kembali soalnya? Toh tidak ada perkembangan sejauh ini" mengambil nasi goreng sea food di depannya sekarang.

"Maksudku, berita setelahnya" Dimi memutuskan mengirim sebuah tautan berita bersangkutan, ke semua teman.

Notifikasi pesan masuk berbunyi. Ke-7 orang ini buru-buru membaca dengan seksama isi berita tersebut.

"Pasangan Profesor Fergus Cloy (30) dan Gween Cloy (24), meninggal dalam insiden penembakan dengan pihak kepolisian" Evelina membaca lirih agar tidak mengganggu tamu hotel lainnya "diduga pasangan tersebut terlibat ke dalam sistem perdagangan manusia" memasukkan ponsel ke dalam saku dan menatap tidak mengerti pada kekasihnya ini.

"Jadi, apa hubungan masalah kita sekarang, dengan dua orang dalam berita ini?" Albert kehilangan nafsu makan. Pada akhirnya memilih mengeluarkan pertanyaan.

"Lihat foto mendiang Fergus Cloy baik-baik" membuat semua orang berkonsentrasi menatap foto pria tampan dalam ponsel "dia lah hantu, yang menyelamatkan nyawa kita kemarin".

Kali ini Robert yang mencampakkan makanannya "maksudmu hantunya berkeliaran mendiami Oum Water Park?" alisnya menukik tajam "jangan bercanda" terkekeh sarkas "jika orang itu menjadi hantu, pasti dia akan menjadi hantu pendendam. Lebih masuk akal jika dia menyerang siapa pun tanpa pandang bulu" mengetuk dua jari ke pelipis kanan "bukannya menyelamatkan nyawa orang, yang tidak ada hubungan sedikit pun dengannya".

Dimitri terdiam sejenak. Menatap mata Robert dengan raut wajah rumit "dalam berita itu, tidak disebutkan mereka memiliki anak. Mungkin dia membutuhkan kita untuk mencari Putranya?"

"Anak?" Marteen mengerutkan kening "kamu baru mendapatkan berita kematiannya sekarang. Bagaimana kamu bisa tahu mereka punya anak? Kami tahu kamu tidak punya koneksi untuk menghubungi rekan, mau pun keluarga mereka" mencondongkan tubuh ke depan, menunggu jawaban.

Apa ini jawabannya? Kenapa anak kecil itu menyuruhku diam? Dimitri berpikir tanpa tahu harus bereaksi seperti apa?

"Stop. Dimi sedang tidak baik-baik saja" Nadine menengahi "wajahnya sangat pucat hari ini" memberi isyarat pada Evelina untuk memeriksa suhu tubuh Dimi.

Lihat selengkapnya