Redam Bintang di Malam ini

Chrstin
Chapter #1

Anak Merah Jambu

Kapas lembut menyelimuti atap, bersamaan dengan udara sejuk yang menyeruak masuk melalui celah rumah. Seperti biasa, aku memasang lampu lampion kuning di depan rumah. Cahayanya tidak secerah pada musim kemarau. Setidaknya cukup untuk menerangi teras, memperjelas tumpukan kapas lembut berwarna biru. Sama halnya dengan jalan setapak di depan rumah, tertutup lebat. Mungkin besok pagi akan kubersihkan. Semoga saja sekopnya tidak hilang lagi.

Sekilas aku menatap langit malam. Cahaya biru terpancar di sela-sela awan kelabu. Bulan nan permai itu bersembunyi, menutupi keelokannya. Haha… apa aku terlalu berlebihan? Sedikit percikan keemasan melayang di angkasa, berbeda dengan acuhnya udara yang dingin.

Sudah cukup lama aku berada di sini. Tidak tahu pasti berapa lama, karena perhitungan waktu tidak ada. Yang kutahu hanya profesiku: seorang konsultan jiwa. Kata wanita bertubuh tambun, selalu memakai choker hitam di lehernya, ia menyelamatkanku dari sebuah badai besar. Ketika membuka mata, aku sudah berbaring di rumah tua ini, di sebuah desa kecil, di tengah danau raksasa.

Kring!

“Selamat datang!”

Seorang anak kecil malam-malam begini datang? Apa ia tamu yang dimaksud? Atau tersesat? Dengan gaun merah muda, dan sebuah gelang emas bermata biru di tangan kirinya, ia berdiri terdiam di pintu masuk, menatap kebingungan.

“Ternyata ada orang di rumah pohon ini! Apa kamu pemiliknya?”

Rumah pohon? Apa itu imajinasi? Aku hanya bisa menertawakan imajinasi anak kecil yang berusia… kira-kira tujuh tahun. Baiklah, akan kuikuti ritmenya.

“Betul. Aku penghuninya.”

Anak itu berjalan, mengelilingi ruangan. Jemarinya perlahan menyentuh dinding-dinding kayu berkualitas. Meski tua, ukiran pada kayu terlihat kompleks dan elegan. Seperti alunan musik kuno.

A… apa itu? Apa aku berhalusinasi? Dari tangan anak itu, menyembul sekilas percikan merah muda memancar.

Lihat selengkapnya