REDEFINE

Agnes Wiranda
Chapter #1

PROLOG

"Tak ada yang mengira, di sudut jalan itu,

sesimpul senyummu mengubah duniaku dalam sekejap dan mungkin selamanya."

 

Semburat jingga khas senja menelusup melalui celah-celah gorden yang terbuka. Rolland menatap refleksi yang terpantul di kaca jendela, dengan latar lengangnya kota Bandar Seri Begawan. Rambut hitam yang acak-acakan−senada dengan lingkaran hitam samar di bawah matanya, menandakan selama beberapa hari ini ia sulit tidur. Ia sendirian. Begitu sekarat, dan tak berguna.

"Kamu baik-baik aja, Lan?"  Suara serak cewek kembali terdengar di speaker ponselnya, membuat Rolland berpikir kalau mungkin saja hati cewek itu juga sama hancur seperti miliknya sekarang. Atau bahkan, lebih parah dari rasa sakit yang ia alami sekarang.

"Kamu tahu," kata Rolland, berusaha menstabilkan emosinya. Ia menghirup oksigen dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Tuhan bisa aja bikin aku enggak bangun lagi besok pagi."

"Sesuai harapan kamu saat kita bertengkar?"

"Gimana kalau itu bener?" sungut Rolland, rahangnya mengeras. "Gimana kalau aku pergi sebelum aku sempat liat kamu untuk yang terakhir kalinya?"

Lihat selengkapnya