REDEFINE

Agnes Wiranda
Chapter #2

Metta Ivasyana Narang

Metta Ivasyana tersenyum─tipis-tipis agar enggak yang menyadari itu saat ia menemukan sebuah surat di laci meja pagi ini. Dua bulan terakhir, ia selalu menerima surat yang isinya kurang lebih sama saja setiap pagi. Puitis dan menggelitik.

Aku salah menatap matamu dalam,

Aku salah menemukan sorot hangat itu,

Aku salah menyukai iris matamu yang indah..

Aku salah jatuh terlalu dalam ketika menatapmu.

Kalau boleh aku akui, Aku menyukai kedua matamu itu ,

Yang selalu memancarkan ketenangan, kehangatan, dan kebahagiaan.

Sekali lagi, aku suka mata mu

Seperti aku menyukai kamu.

Ralat, aku mencintai kamu.

Palangka Raya, November 2018.

"Dasar aneh," katanya sambil melipat dua bagian kertas bermotif hati merah, lalu menjejalnya di saku. Enggak diragukan lagi, pengirimnya pasti Joanka Alfiano. Satu-satunya cowok di SMA Nusantara yang cukup tangguh untuk seorang Metta Ivasyana Narang dari kasta teratas. Cewek paling cantik serba sempurna.

Bagaimana pun, sifat Metta yang dingin dan jarang berbicara, serta kata-kata sadis yang kerap kali meluncur dari mulut manisnya itu membuat banyak orang sungkan menyapa. Ia punya mata hitam yang sayu, namun tajam secara bersamaan. Singkatnya, she's a monster with a beautiful face. Tapi, walaupun banyak yang enggak menyukainya, masih ada segelintir orang yang betah berlama-lama berada di sekitar area berbisa Metta. Lalu, mereka akan dengan bangga menawarkan diri menjadi pelindungnya. Contohnya, seperti Joanka yang selalu meletakkan surat cinta di laci Metta setiap pagi. Cowok jangkung berotot, yang sudah menjatuhkan hatinya untuk Metta sejak hari pertama di kelas sebelas.

Lihat selengkapnya