"Dinda! Tante Citra!" sapa Vino yang perlahan turun dari mobilnya.
"Hai Vino" jawab mereka bersamaan.
Seketika Vino langsung terkejut dengan kondisi wajah Dinda yang di penuhi bercak darah, "Lo kenapa Din?" tanya Vino sambil menggerak kan wajah Dinda tepat di depan wajah nya.
Dinda langsung menepis tangan Vino dengan keras, "Ngapain sih pegang-pegang?!"
"Gue nih ya sebagai sahabat lo dari kecil yang udah lama kenal lo, merasa khawatir dengan keadaan Princess Dinda yang seperti ini" goda Vino.
"Lebay!" balas Dinda mengejek Vino dengan menjulurkan lidah nya, "Buruan yuk berangkat daripada telat"
Vino langsung mengiyakan permintaan Dinda tanpa protes sedikitpun, itulah alasan Dinda sangat nyaman saat berada di samping SAHABAT nya ini.
Dinda melihat jalan raya yang sangat ramai seperti biasa nya yang bisa menyebabkan macet hingga sangat panjang, "Vin ini kan bukan jalan arah ke sekolah" protes Dinda.
"Udah diam aja lo!"
Dinda langsung memanyunkan bibir nya, dia kesal dengan Vino pagi ini. Tak lama kemudian, mobil Vino berhenti di depan Puskesmas.
"Turun!" pinta Vino kepada Dinda yang sedang asik mendengar kan lagu kesukaan nya lewat earphone.
Dinda melihat sekeliling nya dengan rasa aneh, "Lo ngapain ke Puskesmas?"
"Mandi in kucing!" jawab Vino asal, "Ya mau periksa in lo lah Din, nih bocah selalu juara 1 tapi Puskesmas aja gak tahu!"
Dinda membulatkan mata nya dengan sangat lebar, "What? Gue gak mau! Lo gak perlu lebay kayak gini Vin, gue juga udah pernah dengan kondisi kayak gini ke sekolah Vin dan lo tahu itu kan?"
"Iya gue tahu lo udah pernah ngalamin kejadian seperti ini dan lo udah terbiasa dengan semua ini, tapi lo gak boleh menyepelekan luka lo ini Din"
"Nah kalo lo emang udah tahu, ya udah ayo berangkat sekolah daripada buang waktu kayak gini! Jangan mentang-mentang lo udah kenal gue dari kecil sampai gue cerita tentang keluarga gue ke lo, lo bisa seenaknya atur-atur hidup gue!"
Vino sudah merasa kesal dengan sikap Dinda yang selalu saja keras kepala, "Dinda lo dengerin gue!" bentak Vino yang membuat Dinda sangat terkejut, "Gue tahu lo cewek terkuat yang pernah gue kenal, lo bahkan sangat kuat meski hidup keluarga lo udah di ambang kehancuran. Tapi lo juga harus ngerti batas kekuatan lo Din, jangan pura-pura kuat! Sekuat-kuat nya seseorang, pasti ada saat nya dia sakit dan gak ada salah nya kalau seseorang itu harus periksa. Sekarang terserah lo Din, lo mau atau enggak"
"Iya, gue mau periksa" jawab Dinda dengan keras sehingga membuat Vino membalikkan badan nya dan mereka mulai memasuki Puskesmas.
🔆 🔆 🔆
Kringgg!!! Bel yang sangat di nanti-nanti kan pun berbunyi, yaitu bel pulang sekolah.
"Gue..." Dinda belum selesai berbicara tapi Vino langsung menjawab nya, "Iya Tuan Putri, Pangeran ambil mobil dulu ya" ejek Vino dengan tawa yang sangat keras.