Kukkuruyukkk!!! Pagi yang sangat cerah, burung-burung berkicau dengan sangat riang. Tetapi bagaimana dengan Dinda? Masalah terus bermunculan di keluarga nya, salah satu nya adalah Adi ingin segera menikah dengan Viona.
"Dinda gak mau!" teriak Dinda yang sangat marah dengan keputusan Adi yang ingin segera menikah.
"Terserah! Ini semua undangan dan persiapan yang sudah Papa atur, minggu depan kamu harus datang dengan Mama mu!"
Dinda menggelengkan kepala dan berlari menuju taman di dekat rumah nya. Tidak ada yang mengetahui bahkan mengerti perasaan Dinda saat ini, bahkan Citra juga tidak mengetahui persoalan ini.
"Gue harus gimana? Tuhan!!! Maafin Dinda, Dinda mohon perbaiki jalan hidup Dinda, tuhan!" teriak Dinda sambil menangis sejadi-jadi nya.
Tiba-tiba, sebuah tangan mengusap air mata di pipi Dinda. Dinda terkejut dan menoleh ke arah seseorang itu, "Lo ngapain disini?" tanya Dinda kepada seseorang itu, Revan.
Revan membersihkan air mata Dinda yang masih mengalir, "Revan gak tega lihat Kak Dinda kayak gini, Revan ingin lihat Kak Dinda senyum dengan ketulusan bukan paksaan" jawab Revan.
"Lo mending jauh-jauh dari gue! Lo gak tahu apa-apa tentang hidup gue!"
"Revan tahu kalau Kak Dinda terpaksa pacaran sama Kak Vino" ucap Revan yang membuat Dinda ingin sekali protes kepada nya, "Setelah beberapa hari nanti, Kak Dinda akan tahu siapa sebenarnya dan asal usul keluarga pacar dari Papa Kak Dinda"
"Berhenti sok tahu tentang kehidupan gue!"
Revan hanya tersenyum dan pergi meninggalkan Dinda.
Tak lama kemudian, sosok lelaki lain datang menemui Dinda yang masih saja menangis, kali ini yang datang adalah Vino, pacar Dinda.
"Ssttt udah jangan nangis lagi, hapus air matanya!" ucap Vino dengan perlahan memeluk Dinda.
Dinda merasakan cinta Vino yang sangat dalam kepada dirinya, Vino sangat baik kepada nya tetapi Dinda benar-benar tidak bisa mencintai Vino. Dinda tidak ingin menyakiti Vino, tapi haruskah Dinda bertahan dalam kepura-pura an ini selamanya?.
Dinda masih tetap termenung di taman, dia tidak tahan melihat Adi yang sedang bermesraan dengan wanita lain di rumah nya sendiri. Begitu banyak masalah yang menghampiri Dinda, belum lagi Dinda yang sudah terjebak dalam kehidupan Vino. Apa yang harus Dinda lakukan?.
🔆 🔆 🔆
Keesokan hari nya, sebelum berangkat sekolah Dinda membuat 2 buah roti panggang khusus untuk Vino. Dinda melakukan nya supaya Dinda bisa mencintai Vino dengan tulus, karena Dinda yakin bahwa usaha tidak akan menghianati hasil dan sekarang Dinda akan berusaha mencintai Vino.