Besok adalah hari pernikahan Adi dengan Viona, tidak ada yang bisa mengekang Adi untuk membatalkan nya. Haruskah Dinda terima dengan semua ini?.
Drttdrttt!! Ponsel Dinda bergetar yang membuat Dinda terkejut, "Mama? Ngapain Mama telpon?" heran Dinda sambil mengangkat panggilan dari Citra.
"Dinda, kamu ke Cafe langganan kita ya, Mama tunggu, see you!" ucap Citra yang langsung mematikan panggilan nya.
Dinda langsung bergegas menuju Cafe langganan nya dan Citra. Dinda segera menghubungi Vino untuk mengantarkan nya.
"Halo, ada apa Din?" tanya Vino.
"Anterin gue Vin, please!" pinta Dinda, beberapa detik Vino tidak menjawab permintaan Dinda, "Vin?"
"G..gu..gue gak bisa Din"
"Lo kok aneh banget sih?"
Tetapi kondisi ruangan yang di tempati Vino sangat berisik sehingga Vino tidak bisa mendengar dengan jelas ucapan Dinda, "Ha? Apa Din? Gak kedengaran!" ucap Vino.
Dinda tidak berkata apa-apa lagi, dia langsung mematikan panggilan nya dengan Vino dan langsung keluar dari rumah.
Dinda mulai curiga dengan cara bicara Vino yang seperti itu, tapi Dinda lebih mementingkan Citra yang sudah menunggu daripada harus memohon-mohon kepada Vino yang tidak jelas keberadaan nya, akhirnya Dinda berangkat dengan menaiki taxi.
Sesampainya di Cafe, "Dinda lama banget" kesal Citra.
"Iya maaf Ma, tadi Dinda minta antar Vino tapi dia gak bisa, ya udah Dinda masih cari taxi dulu"
"Makan dulu nih!"
Dinda pun langsung melahap makanan yang sudah ada di depan nya, ketika Dinda sedang asik menikmati makanan, tiba-tiba Citra bertanya, "Dinda besok jadi ajak Vino?"
Dinda menganggukkan kepala nya dengan sangat yakin, "Iya, Mama jadi kesana?"
"Jadi dong!" jawab Citra seakan-akan tidak ada rasa sakit yang di derita nya.
Mereka pun melanjutkan makan berdua dengan lahap dan tenang tanpa ada Papa Dinda. Ternyata, tujuan Citra menyuruh Dinda ke Cafe hanyalah sebagai hiburan semata untuk mereka.
🔆 🔆 🔆
Tidak terasa hari sudah mulai gelap dan matahari juga sudah mulai terbenam, Dinda dan Citra pun segera pulang bersama.
Di tengah perjalanan, Dinda sempat melamunkan pikiran nya tentang keluarga nya yang kini telah hancur. Tiba-tiba, Dinda melihat sosok lelaki yang di kenalnya sedang memasuki salah satu Restoran dengan wanita lain.
"Vino? Sama siapa dia?" tanya Dinda yang sangat terkejut.
Mama Dinda heran melihat Dinda yang sedari tadi memperhatikan restoran yang sudah mulai menjauh, "Kenapa Din?"
Dinda terkejut mendengar panggilan Mama nya, "Ha? Enggak apa-apa kok Ma" jawab Dinda yang mulai memainkan ponsel nya.
Untuk Vino :