REDIN

Salwa Shofiyatud Daliyah
Chapter #7

Terbongkar

Saat ini Dinda sedang duduk termenung sambil melihat pemandangan dari jendela kelas nya, sudah sejak tadi, Dinda tidak fokus untuk mengikuti pelajaran di kelas nya.

Sekilas Dinda melihat angin yang menerbangkan dedaunan, sangat indah sekali. Saat Dinda menghentikan lamunan nya, dia melihat sosok lelaki yang pernah Dinda temui tempo hari lalu.

“Om Smith? Bukan nya kata Vino dia selalu kerja dan pulang Malam ya?” heran Dinda yang tengah melihat Smith yaitu Papa Vino yang sedang menaikkan beberapa barang ke mobil pick-up.

Dinda mulai heran dengan Vino dan keluarga nya, kemarin Vino sudah mengecewakan Dinda karena membatalkan janji untuk menemani Dinda di acara pernikahan Adi yaitu Papa Dinda, sekarang Dinda melihat Om Smith yang bekerja seperti itu. Dinda sudah tidak tahan dengan rasa penasaran nya, Dinda pun langsung berdiri dari tempat duduk nya dan beranjak pergi.

Tiba-tiba, Shasa menarik lengan Dinda yang ingin keluar, “Lo mau kemana Din? Udah kayak di kejar setan aja kok buru-buru banget” ejek Shasa.

“Ada urusan penting!” teriak Dinda yang mulai menuruni anak tangga dengan sangat cepat.

Untungnya, Vino sedang di panggil Kepala Sekolah di kantor nya. Jadi, Vino tidak akan mengikuti Dinda kali ini.

Dinda memberhentikan langkah nya dan mulai meyakinkan dirinya bahwa lelaki yang di depan nya memang benar-benar Smith, Papa Vino. Tetapi, ketika Dinda ingin menarik Smith, tiba-tiba Smith menoleh dan mengetahui keberadaan Dinda yang sedang memperhatikan nya. Smith pun langsung cepat-cepat masuk ke dalam mobil pick-up itu untuk menghindar dari Dinda.

“Om Smith, ini Dinda!” teriak Dinda yang berlari menarik Om Smith sebelum pick-up itu mulai berjalan, “Om kenapa lari dari Dinda?”

Smith hanya diam dan menunduk tidak mau menjawab ataupun menatap Dinda.

Dinda langsung menarik Smith lebih dekat dengan nya, “Kenapa Om diam? Ngapain Om disini dengan pakaian yang tidak layak seperti ini? Jawab Dinda Om!” teriak Dinda dengan sangat keras sehingga membuat para pekerja lain terkejut mendengar ucapan Dinda.

Smith mulai mengangkat ujung bibir nya perlahan, “Saya bekerja disi...” jawab nya singkat.

“Ha? Apa maksud Om? Bukan nya Om punya perusahaan yang sangat sukses?”

“I..it..itu…”

“Apa? Om Smith bohong sama Dinda?”

“Bukan gitu Dinda”

Dinda sudah tidak tahan mendengar ucapan bohong dari Smith, Dinda pun langsung melangkah kan kaki nya menuju SMA tempat Dinda sekolah.

Setelah pulang sekolah, ternyata Vino belum selesai juga bertemu dengan Kepala Sekolah, Dinda hendak menunggu Vino dulu sampai Vino pulang. Dinda melihat tempat bekerja Smith yang tak jauh dari sekolah nya, Dinda akhirnya menuju ke tempat itu dan menanyakan pada salah satu pekerja yang tidak jauh dari nya.

“Permisi Pak” ucap Dinda kepada pekerja itu.

Lihat selengkapnya