REDIN

Salwa Shofiyatud Daliyah
Chapter #18

Jogja-Jakarta

Tettt!!! Suara keberhentian kereta api membangunkan Dinda dari tidur nya.

"Udah sampai Jogja ya?" ucap Dinda sambil mengusap-usap mata nya.

Dinda segera membereskan barang-barang milik nya dan segera turun dari kereta api.

"Satria Permana" gumam Dinda membaca sebuah tulisan di kertas beasiswa nya.

Terlihat seorang cowok memakai sepatu sneakers putih, celana jeans, dan kaos putih bertuliskan "GUCCI" sedang berdiri menatap Dinda.

"Adinda Wulandari?" tanya seseorang itu sambil menyamakan Dinda dengan foto yang di pegang nya.

"Iya"

"Ayo masuk"

"Ha?" ucap Dinda dengan tatapan bingung.

Cowok itu memutar bola mata nya seakan kesal dengan Dinda, "Gue Satria Permana, senior lo di Universitas Jogja"

Dinda terkejut dan langsung berusaha tersenyum kepada Satria yang terlihat sangat cuek kepada dirinya.

🔆 🔆 🔆

Cukup lama Dinda berada di dalam mobil bersama Satria.

Tiba-tiba mobil Satria berhenti di depan sebuah rumah yang tidak begitu besar, jika di bandingkan dengan rumah lama Dinda mungkin rumah ini hanya kolam renang nya saja.

"Turun!" pinta Satria.

Dinda melepas earphone nya dan segera turun mengikuti Satria.

Satria segera masuk menemui seorang ibu-ibu dan melakukan pembicaraan yang cukup lama.

"Bawa barang-barang lo masuk!" cetus Satria.

Dinda menarik koper nya keluar dari mobil Satria dengan sangat kesal.

"Ini kamar lo. Besok jam 7 pagi gue jemput, telat satu menit aja lo habis!!"

Dinda tetap diam dengan memutar bola mata nya.

"Junior gue gak bisu kan?"

"SIAP BESOK JAM 7 PAGI GAK BOLEH TELAT SATU MENIT AJA!" teriak Dinda.

"Pintar!"

"Yaiyalah Adinda Wul..."

"Oke gue pulang dulu" ucap Satria memotong ucapan Dinda dan langsung melangkah pergi.

"Dasar cowok ngeselin!"

Dinda segera membalikkan badan nya, terlihat ruangan yang sudah di lengkapi dengan kasur, lemari, meja belajar dll.

Dinda mencoba mengusap meja di dekat nya, "Kotor banget, ini rumah apa gubuk sih?!" teriak nya.

Dengan cepat Dinda mengambil sapu dan membersihkan ruangan kumuh yang akan menjadi kamar nya itu, untung saja Dinda sudah terbiasa seperti ini sejak Citra meninggalkan nya.

🔆 🔆 🔆

"Huftt... Akhirnya selesai juga" gumam Dinda yang langsung merobohkan tubuh nya ke atas kasur.

Rasanya sangat melelahkan, seketika mata Dinda terpejam sampai keesokan pagi nya.

"Dinda"

Lihat selengkapnya