Tidak terasa sudah dua tahun lama nya Dinda tinggal di Jogja dan sudah dua tahun juga Dinda tidak bertemu dengan Revan.
Sesekali Dinda mengobrol dengan Revan lewat handphone. Revan juga pernah bilang kalau saat ini dia sedang sangat sibuk mengurus pendaftaran kuliah nya, sehingga Revan tidak bisa selalu memberi kabar kepada Dinda.
Drttdrttdrtt!! Handphone Dinda bergetar, sudah ditebak bahwa Revan yang menelpon nya.
"Hai Revan!" sapa Dinda.
"Hai Din! Lo lagi sibuk gak sekarang? Ada yang mau gue omongin nih" ucap Revan dengan nada serius.
Tidak seperti biasa nya, suara Revan kali ini terdengar sangat serius.
"Mau ngomongin apa? Gue lagi santai kok" jawab Dinda sambil merebahkan tubuh nya di atas ranjang.
"Gue diterima di Universitas Oxford" keheningan sesaat diantara mereka berdua, "Dua hari lagi gue berangkat ke Inggris, gue mau lo datang ke Jakarta, gue dan keluarga kangen banget sama lo" lanjut nya.
Dinda terdiam.
"Halo? Dinda?" ucap Revan cemas ketika tidak jawaban dari Dinda.
"Gue pasti datang kok Van. Emang nya lo berangkat jam berapa?"
"Sekitar jam 9 pagi"
"Wow! Congrats ya Van, I am proud of you" teriak Dinda bahagia.
"Lo gak sedih gue tinggal? Kan pasti nya gue akan sibuk banget disana dan jarang telponan sama lo"
Dinda menghela nafas panjang, "Gue yakin kok kita akan tetap selalu support, meskipun jarak kita berdua semakin jauh"
Tidak ada jawaban apa-apa dari Revan.
"Rencana nya berapa lama di Inggris?" tanya Dinda memecahkan keheningan.
"Sekitar 6 tahun Din"
"Wah! Berarti nanti kita lulus nya bareng dong?!" teriak Dinda.
"Bagus lah! Lo bisa langsung balik ke Jakarta bareng gue"
Dinda tertawa, "Oke deh. Sekarang lo istirahat, gue juga masih mau cari makan" ucap Dinda.
"Bye Dinda!"
"Bye!!"
Panggilan Revan dan Dinda pun terputus.
🔆 🔆 🔆
Keesokan paginya, Satria datang ke rumah kos yang menjadi tempat tinggal Dinda saat ini.
Kebetulan Dinda sedang memainkan handphone dan duduk santai di depan rumah.
"Gue boleh duduk disini?" tanya Satria yang langsung membuat Dinda terpelonjak kaget.
"Bikin kaget aja!"
"Boleh gak gue duduk?"
"Boleh! Tinggal duduk aja ribet banget" kesal Dinda.
Setelah beberapa lama, Satria memutuskan untuk mencari topik pembicaraan dengan Dinda.
"Sibuk banget ya? Dari tadi gue disini kayak setan aja, di diam in terus" ucap Satria.
"Sibuk banget lah!" cetus Dinda.
"Emang nya lo lagi ngapain sih?"
"KEPO!!"
Satria berdesis kesal. Akhirnya Satria melirik handphone milik Dinda.
"Lo mau balik ke Jakarta? Bukan nya lo masih nunggu lulus kuliah dulu?" tanya Satria yang sangat terkejut melihat Dinda sedang memesan tiket lewat handphone nya.
"Kepo ya lo!"