"Hehem" suara batuk yang dibuat-buat Rani membuat Satria merasa seolah-olah terganggu.
"Apa sih lo ini kak? Kalau sakit sana berobat" cetus Satria.
Rani tertawa pelan, "Lo mau kuliah apa dagang bunga sih? Ribet banget"
"Kepo lo!"
"Iya-iya gue tahu kalau Adisty udah balik ke Jogja" cibir Rani, Kakak perempuan Satria.
"Maaf ya, ini gak ada hubungan nya sama Adisty"
"Terus? Cewek baru?"
"Yap!"
Tawa Rani pecah, "Sejak kapan lo bisa move on dari Adisty?" ejek nya.
Satria hanya diam menatap Rani jengkel.
"Udah deh, sama Adisty aja. Dia baik, waktu bawa in oleh-oleh juga buat gue"
"I DON'T CARE, BYE!!" teriak Satria meninggalkan Rani sendiri.
Setelah Satria mulai menjauh, Rani segera membuka handphone dan menelfon seseorang.
"Hai Kak Rani, ada apa?"
"Gue punya kabar buruk buat lo!"
"Kabar buruk apa Kak?" teriak seseorang itu panik.
"Barusan Satria bawa bunga banyak banget buat hadiah gebetan baru nya, dan disitu gue bisa simpulkan kalau Satria belum putus sama gebetan nya!"
Seseorang itu terdengar sedang batuk-batuk seperti baru saja tersedak makanan, "Yang bener aja Kak?!" kaget nya.
"Beneran Adisty!"
Panggilan pun terputus begitu saja.
Ternyata, Adisty telah berhasil mengajak Rani bekerja sama.
"Lo bakalan habis Dinda!" geram Adisty.
🔆 🔆 🔆
Pagi ini, matahari terlihat begitu cerah, angin berhembus membuat rambut Dinda terbang kesana kemari.
"Lo kenapa Din?" tanya Kina, bingung melihat tingkah Dinda yang terlihat bimbang.
"Gue bingung Kin, hari ini gue harus putus sama Satria"
"What? Kenapa? Are you sick, Dinda?"
Dinda menggeleng, "Cerita nya panjang"
"Pasti ada hubungan nya sama Adisty kan?"
"Gak penting juga bahas itu sekarang, intinya lo harus bantuin gue putusin Satria"
Brakkk!! Suara itu mengagetkan Kina dan juga Dinda yang sedang mengobrol.
Dinda menoleh, ternyata Satria sedang berdiri mematung di hadapan Dinda saat ini. Pikiran Dinda kacau, hati nya deg-deg an, tangan nya gemetar, Satria mungkin sudah mendengar obrolan nya dengan Kina.
"Sat..Sat..Satria?" ucap Dinda gemetar.
"Kenapa? Kaget ya ada gue disini?" jawab Satria sambil tertawa.