"Ya udah yang ini aja ya Pak" ucap Dinda sambil menunjuk handphone yang dia mau.
"Ini ya Neng" ucap penjual sambil memberikan handphone itu kepada Dinda.
Dinda pun segera membayar dan langsung melangkah pergi bersama Kina.
"Wow! Kerja apa lo kok bisa beli handphone mahal gitu?" heran Adisty yang baru saja berpapasan dengan Dinda.
"Bukan urusan lo! Yang penting gue bisa beli dengan uang halal"
Adisty tertawa kencang, "Halal? Pasti lo jadi cewek malam kan, yang biasa nya jalan sama Om-Om" cibir nya.
"Sorry ya, gue masih punya otak yang bisa berpikir jernih"
Dinda langsung menyenggol bahu Adisty keras, dan pergi menjauh.
"KURANG AJAR!!" geram Adisty.
🔆 🔆 🔆
Sesampai nya di kos, Dinda segera membuka handphone nya.
"Handphone baru Din?" tanya Bu Indah yang baru saja datang.
"Eh, iya Bu"
Akhirnya, Bu Indah ikut duduk bersama Kina dan juga Dinda.
"Kalian masih lama juga ya kuliah nya" ucap Bu Indah.
"Iya nih Bu, padahal Kina pengen banget buru-buru balik ke Bandung" jawab Kina.
"Ya sabar aja Kin, kurang sekitar 6 tahun an"
"Lama itu Bu!"
Kina terus berbincang-bincang dengan Bu Indah. Sedangkan Dinda masih sibuk dengan handphone baru nya.
"Udah DM aja Din! Gak usah pakai gengsi-gengsi gitu deh" goda Kina yang melihat Dinda sedang memperhatikan akun instagram milik Revan.
"Apa sih? Enggak ah!" cetus Dinda.
"Ih! Daripada Revan udah punya cewek lain, mending lo cepat DM"
"Masa sih harus gue dulu" kesal Dinda.
Bu Indah yang mendengar nya ikut senyum-senyum sendiri, "Di kode aja Din" ucap nya.
"Gimana caranya Bu?"
"Kamu posting aja sesuatu di Instagram gitu, tapi ada unsur buat menarik perhatian nya gitu deh"
Kina pun ikut berkomentar, "Lo tulis aja kenangan yang paling berkesan dari lo dan Revan"
Dinda pun tersenyum dan mengangguk semangat.
Dengan cepat, Dinda menuliskan sebuah kenangan hujan yang paling di rindu kan nya dengan Revan.
Setelah beberapa lama menunggu, ternyata masih belum ada balasan dari Revan.
"Udah, tunggu aja dulu" ucap Kina.
"Gue mau tidur aja" kesal Dinda.
🔆 🔆 🔆
Kukkuruyuk!!!
"Huaaa" Dinda menguap lebar.
Segera Dinda melirik jam dinding, dia tersontak kaget melihat nya.
"Aduh! Bisa telat nih gue!!" teriak Dinda.
Dinda cepat-cepat berlari menuju kamar mandi.
"Kina! Cepat Kin!" teriak Dinda panik.
"Bentar Din!"
"Aduh lama banget lo ah! Bisa telat nih gue!"
Kina membuka pintu Kamar Mandi. Dinda bergegas masuk dan menutup pintu itu.
"Dinda buka!" teriak Kina.
"Apa lagi sih Kin? Gue mau mandi dulu!"