REDIN

Salwa Shofiyatud Daliyah
Chapter #27

Sunyi

Dinda menatap orang-orang yang ramai datang ke rumah Vivi dengan benih-benih air mata yang hampir saja jatuh. Tiba-tiba, Chika datang membawakan segelas teh hangat untuk Dinda.

"Di minum dulu Kak" ucap Chika sambil menaruh segelas teh hangat di atas meja.

Dinda mengangguk dan memberikan seulas senyuman, "Makasih" ucap nya.

Chika pun mengangguk dan perlahan melangkahkan kaki nya, tapi langkah Chika terhenti saat terdengar suara Dinda yang memanggil nya.

"Chika"

Chika segera menoleh, "Kenapa Kak?"

"Revan baik-baik aja kan? Revan masih hidup kan?"

Chika terdiam, hanya ada keheningan di antara mereka berdua.

"Chika, kamu bantuin Zahra sana!" pinta Vivi tiba-tiba.

Chika pun langsung berlari menuju Zahra.

"Kamu udah makan Din? Makan dulu yuk" ajak Vivi.

Dinda menggeleng.

"Ya udah, Bunda antar ke Kamar yuk"

Dinda pun berdiri, lalu mengikuti Vivi dari belakang.

Sesampainya di Kamar, Dinda menatap jendela Kamar dengan benih air mata yang hampir jatuh.

"Bunda ke bawah ya Din, nanti kalau ada apa-apa panggil Bunda ya" ucap Vivi sambil melangkahkan kaki.

Dinda langsung menoleh kearah Vivi, "Tante Bunda" panggil nya.

"Kenapa Din?"

"Dinda masih gak percaya kalau Revan udah meninggal. Revan kemarin masih telpon Tante Bunda kan? Revan juga telpon Dinda kemarin. Jadi gak mungkin kalau Revan udah meninggal"

Vivi berjalan mendekati Dinda, dia mengusap lembut kepala Dinda, persis seperti yang di lakukan Revan.

"Kamu istirahat dulu ya Din, pasti kamu capek"

Dinda menggeleng, "Tante Bunda belum jawab pertanyaan Dinda"

Lihat selengkapnya