REDIN

Salwa Shofiyatud Daliyah
Chapter #29

Titik Terakhir

Kejadian yang baru saja dialami Dinda sangat megejutkan dirinya, teman-teman, dan keluarga besar Revan.

Hari ini Revan sudah di perbolehkan untuk pulang, saat ini juga mereka berdua sedang perjalanan ke Jakarta menaiki Pesawat.

"Din?" panggil Revan.

Tetapi tidak ada jawaban apapun dari Dinda.

"Dinda?" panggil Revan lagi.

Dan tetap tidak ada suara yang terdengar dari mulut Dinda.

Revan merasakan bahu nya sedikit berat, dia pun menoleh melihat nya. Ternyata Dinda sudah tertidur pulas dengan kepala yang di sandarkan di bahu Revan.

Revan mengulas senyum sambil menatap wajah Dinda, "Gue rindu lo Din" ucap nya.

🔆 🔆 🔆

"REVAN!!!" teriak Vivi ketika melihat anak nya kembali dengan keadaan selamat.

Vivi segera memeluk Revan dengan erat, begitu pun dengan anggota keluarga lain nya yang sangat bahagia melihat kedatangan Revan.

"Kamu gak apa-apa Revan? Ada yang sakit? Lecet? Patah?" tanya Vivi panik.

Revan membalas nya dengan tawa keras, "Revan gak apa-apa Bunda" ucap nya.

"Syukurlah"

Pandangan Vivi yang awal nya menetap di Revan, kini beralih menatap Dinda.

"Kamu bohong sama Bunda?" tanya Vivi dingin.

Dinda menunduk takut, "Maaf Tante Bunda, Dinda salah"

Vivi mengulas senyum dan langsung memeluk Dinda, "Kamu gak salah, justru kamu itu wanita hebat. Kamu berjuang buat ketemu Revan sampai kamu pergi sendiri ke Kalimantan, Bunda bangga sama kamu!"

Dinda pun memeluk Vivi dengan sangat erat, dia merasakan kehangatan seperti pelukan Citra, Mama nya.

"Kenapa jadi sad gini sih? Seharusnya kita happy dong karena Bang Revan udah balik!!" teriak Chika.

Vivi pun melepas pelukan nya dengan Dinda.

"Bunda kasih restu buat kamu dan Revan" bisik Vivi.

Kini ujung bibir Dinda tertarik dan membentuk senyuman kebahagiaan, "Terima kasih Tante Bunda" ucap nya.

"Sama-sama sayang!"

🔆 🔆 🔆

Malam ini suasana rumah Revan sangat ramai di kunjungi orang. Sekarang bukan lagi untuk ngelayat, tetapi untuk merayakan pesta syukuran atas keselamatan Revan.

Dinda sudah bersiap-siap memakai gaun berwarna putih yang baru saja di belikan Revan. Dinda diam-diam termenung melihat kerumunan orang dari jendela kamar nya, seperti nya dia sedang rindu dengan keluarga nya.

Dinda berjelan pelan mengambil sesuatu di almari nya, terlihat sebuah kotak sudah di pegang nya. Entah apa yang Dinda pikirkan saat ini, yang pasti Dinda sedang tersenyum menatap kotak itu.

Dinda akhirnya membuka kotak itu, ternyata ada sebuah pakaian dan juga beberapa surat yang pernah Revan kirim untuk dirinya. Dinda membuka surat-surat itu dan mulai membaca nya. Senyuman Dinda makin mengembang, dia sangat bersyukur dengan hidup nya.

"Dinda!" panggil seseorang yang membuat Dinda menoleh.

Lihat selengkapnya