Blurb
"Yang jauh bukanlah jarak, tetapi cinta kita yang tak saling berpijak." Ucap Reina dengan tersenyum sedu.
"Rei, kasih aku waktu untuk jelasin. Kamu perlu tahu cerita aslinya." Rayu Zio menggenggam kedua tangan Reina.
Reina mengibaskan kedua tangan Zio dan berusaha tampak tegar dihadapan kekasihnya. "Aku tahu, akan ada cerita baru di tengah perjalanan cinta kita. Dan aku sering membayangkan tentang kemungkinan untuk terjadi. And now! The bad imagination that I had been thinking about, it happened so perfect and too real for me."