Blurb
Sinopsis
Kenapa tidak menerima kenyataan bahwa sebagian besar orang dewasa pada akhirnya meninggalkan mimpi-mimpi mereka untuk menghadapi hidup yang nyata? Etha membangun mimpinya sejak ia kecil. Ia ingin menjadi seorang dokter! Ia ingin melayani orang-orang yang belum mendapat kesehatan yang layak dan juga mengabarkan Injil. Namun mimpinya itu kandas ketika ayahnya meninggal dan ia tidak lolos program penerimaan beasiswa. Akhirnya ia terpaksa menerima beasiswa di jurusan Bahasa Inggris.
Sebagai mahasiswa, Etha belajar dari pengalaman dan teman-temannya. Dari mas Andy dia belajar bahwa melayani tidak semata-mata di gereja, namun juga melakukan tindakan nyata untuk orang lain. Mas Andy adalah pemilik rumah singgah untuk anak-anak jalanan. Dari pacarnya, Ian, Etha belajar bahwa hal-hal kecil adalah pelayanan. Dari Andika, temannya sejak kecil, Etha belajar bahwa melayani bisa dengan profesi apa saja. Etha pun sadar bahwa ia bisa melakukan apa saja untuk memuliakan nama Tuhan. Apalagi ibunya yang single parent harus merintis usaha dari awal. Pasar tempat ibunya terbakar habis setelah para pedagang menolak relokasi pasar, sehingga toko keluarganya pun ikut habis terbakar. Dia masih mempunyai tiga orang adik yang membutuhkan bimbingan. Bukankah keluarganya adalah pelayanannya yang pertama?
Dalam kesulitan dan kebimbangan, Etha selalu ingat perkataan ayahnya "ketika kau merasa sedih, pandanglah dirimu melalui cermin dan lihat betapa indahnya orang yang Tuhan ciptakan." Tapi seberapa indahkah ia diciptakan?