Negeri La Carnation berhasil ditaklukan oleh Vincent dan Lancelot.
“Dua orang yang sama sekali tidak cocok, ketika bekerja sama justru membuahkan hasil yang luar biasa. Dan mereka adalah ksatria terbaikmu tuan putri.” gumam Jasmine yang melihat mereka dari atas griffon dengan Lilia dibelakangnya.
Lilia hanya tersenyum melihat keberhasilan Vincent dan Lancelot. Kini saatnya bagi dirinya untuk menghadapi kenyataan tentang orang tuanya.
Lilia segera berlari menghampiri Vincent dan Lancelot, di depan mereka tampak raja dan ratu beserta rakyat La Carnation yang terkurung dalam penjara sihir buatan Vincent.
“Putri Lilia seharusnya anda tidak kemari.” ucap Lancelot dengan pandangan cemas.
“Tidak apa, aku ingin mengetahui kebenarannya.” ucap Lilia sambil tersenyum.
Vincent menatap rendah sang raja kemudian bertanya, “Apa yang sedang kau rencanakan dengan menggunakan Lilia?”
Sang raja tidak mampu menjawab kemudian sang ratu pun menimpali dengan wajah putus asa dan memohon pada Lilia untuk membebaskan mereka, dia mengatakan seolah semuanya hanya sandiwara dan tidak ada maksud tersembunyi dibaliknya.
Lilia yang memiliki hati lembut pun percaya pada sang ratu yang merupakan ibunya. Dan bila tidak dicegah Vincent tangan Lilia mungkin sudah terpotong, pasalnya Lilia yang kasihan mendekati penjara dengan jarak yang cukup dekat yang membuatnya bisa di serang dari dalam.
“Lilia berhentilah bersikap naïf, sudah jelas orang tuamu ingin memanfaatkanmu!” ujar Vincent membentak Lilia. Lilia hanya diam dengan pandangan tidak percaya sang ratu yang merupakan ibunya sendiri ingin memotong tangannya.
Lilia yang masih terkejut bertanya dengan lantang pada orang tuanya, “Papa mama, mengapa kalian ingin menyakitiku?”
Kemudian sang ratu tertawa terbahak-bahak seolah sudah putus asa begitu pula dengan sang raja.
“Baiklah vampir, tadi kau bertanya apa rencanaku kan?” ucap sang raja
“Sudah jelas untuk memusnahkan para vampir yang sudah membunuh putriku dan mengambil negeriku!” ujar sang raja dengan tatapan putus asa.