Jasmine mulai bosan melihat Lancelot yang berjalan kesana kemari dengan tak sabar.
“Hei tuan ksatria tolong bersabarlah, mungkin mereka hanya jalan-jalan sebentar.”
Lancelot berhenti dan melihat Jasmine dengan serius,
“Beda kasus bila perginya dengan Vincent, tuan putri tolong segeralah kembali.”
Tidak lama setelah itu terdengar suara khas yang menyebalkan turun dari langit, tepat seperti perkiraan Lancelot suara itu milik Vincent yang turun dari puncak gunung bersama Lilia.
“Kau terlalu khawatir, kami hanya mandi matahari sebentar di atas gunung.”
Seringaian Vincent sambil menurunkan Lilia dari pelukannya. Lilia segera menjauh dari rutinitas pertengkaran kedua ksatria penjaganya itu, dan menuju ke arah Jasmine.
“Lilia apa kau baik-baik saja?”
“Ya Jasmine, kami hanya berbicara sedikit tadi. Aku juga ingin berpamitan denganmu sebelum pergi. Terima kasih atas bantuanmu di La Carnation dan tempat beristirahatnya.” Ucap Lilia dengan senyuman hangat yang sangat menawan.
Jasmine dengan rona malu memalingkan wajahnya, “Itu karena permintaan ksatria penyelamatku, kau tidak perlu berterima kasih.”
Jasmine melihat Lancelot dan Vincent yang masih berdebat dan Lilia yang memarahi mereka berdua. Jasmine merasa rumahnya menjadi lebih hangat dengan kehadiran mereka bertiga. Dan tanpa sadar air matanya mulai mengalir.
Lancelot, Vincent, dan Lilia sontak berhenti dari aktivitas mereka dan bertanya apakah Jasmine sedang sakit. Pertanyaan dan wajah khawatir mereka justru dibalas tawa bahagia oleh Jasmine.
Jasmine merasa berat harus berpisah dengan mereka, namun dia paling sadar bahwa jika dirinya ikut hanya akan menjadi beban dalam perjalanan mereka. Takdir yang mereka emban bukanlah sesuatu yang Jasmine bisa masuki seenaknya.
“Lancelot, Vincent, Lilia aku selalu berdoa yang terbaik untuk kalian. Selamat jalan.” Ucap Jasmine dengan senyuman bahagia mengantarkan kepergian kami.
Lilia memeluk Jasmine dengan erat dan penuh kasih sayang, dia juga tidak ingin meninggalkan Jasmine sendirian disini. Tapi Lilia tidak dalam posisi bisa merawat Jasmine.
“Lilia aku harap takdirmu akan bisa membawa kemakmuran untuk tanah ini, aku sudah lelah berpindah tempat karena badai salju.”
Jasmine masih sempat melontarkan beberapa candaan agar Lilia bisa pergi dengan tenang.
“Kita akan tetap menjadi teman tidak peduli seberapa jauhnya kita berada.”
Lilia mengangguk senang mendengar ucapan Jasmine.
Setelah berpamitan untuk terakhir kali Lilia, Vincent, dan Lancelot pergi dengan menaiki salah satu naga yang dipanggil Jasmine.
Dengan menaiki naga mereka bertiga hanya perlu waktu setengah hari untuk sampai di kastil Lavengenia. Selain itu perjalanan mereka dipastikan aman dari serangan binatang liar di pegunungan.
Setelah tiba di kastil Lavengenia naga tersebut kembali ke desa asalnya. Kemudian Lilia dan Lancelot kembali menyamar sebagai vampir dan anjing peliharaannya.
Vincent langsung menemui Malaxis untuk memeberinya anyelir penawar racun. Beberapa hari setelahnya Malaxis sudah pulih sepenuhnya.