To : etha.clarice
From : elaine.peter
It’s been a long time without stories about you! We were so busy preparing and planing. Kami harus ke luar negeri lagi untuk memperpanjang visa. Kami harus mengganti visa budaya kami dengan visa bekerja. Tetapi ada sedikit masalah. Tolong doakan tentang ini ya.
Kami juga berdoa agar tahun depan bisa pindah ke suku tempat kami akan melayani. Kami sudah mempunyai tim dan tinggal menentukan tempat yang benar-benar membutuhkan bimbingan. Tidak hanya secara rohani tetapi juga secara kehidupan sehari-hari.
Apa kabar, Etha? Kami memberitahumu bahwa kamu bisa mendaftar di training misi di Manado. Disana kamu bisa belajar untuk menjadi misionaris. Orang-orang membutuhkan orang Indonesia yang tergerak hatinya untuk pelayanan misi. Karena kalian berbagi budaya dan karakter yang hampir sama. Seringkali sulit bagi kami untuk menjangkau mereka, karena tidak mudah membuat mereka percaya kepada orang asing seperti kami.
Kalau kamu tertarik, kamu bisa mengirim email dan bertanya langsung kepada kepala sekolah disana. Kami akan mengirimkan emailnya. Kami juga mengirim majalah organisasi misi kami. Mungkin kamu bisa melihat kebutuhan penginjilan di negaramu!
Kami akan selalu berdoa untukmu. Tuhan memberkati.
With Love,
Elaine
Aku mendownload majalah yang mereka kirim. Majalah itu tidak hanya berisi tentang Indonesia, tetapi juga beberapa negara di negara-negara miskin dan berkembang. Ada banyak foto tentang suatu masyarakat dan berita tentang bagaimana cara hidup mereka, bagaimana anak-anak mereka belajar, dan kesaksian-kesaksian mereka setelah mendengar tentang injil.
Aku mematikan komputerku dan beranjak ke arah jendela. Malam ini tidak ada bintang atau bulan yang terlihat, hanya kulihat lampu-lampu yang berkedip di kejauhan. Aku bisa melihat pemandangan ini karena kamarku di lantai dua.
Dari hari ke hari, aku merasa tidak yakin dengan apa yang kulakukan. Aku sering bertanya di dalam hati, apakah hal yang kulakukan ini benar-benar membuatku damai? Apakah ini yang benar-benar kuinginkan? Apakah ini benar-benar rencana Tuhan.
Aku sadar Tuhan punya rencana dalam hidupku. Aku sadar Tuhan ingin aku melayaniNya dengan cara yang lebih khusus. Sekhusus Dia mempersiapkan jalan bagiku. Tetapi aku takut semua ini hanyalah keinginan hatiku saja. Aku begitu ingin mengajar anak-anak dan ikut dalam pelayanan misi, sehingga aku merasa seolah-olah Tuhan sudah memanggilku. Bagaimana kalau apa yang kuyakini selama ini hanyalah keinginanku saja? Apakah Tuhan benar-benar memanggil orang sepertiku? Kan di sini aku juga bisa melayani di gereja Alkitab dan mendukung keluargaku. Aku bisa melayani mereka.