Blurb
Perasaan ingin menyalahkan diri sendiri terus merasuki pikiranku namun secara bersamaan perasaanku tidak ingin menyalahkan diri sendiri. Aku melangkah dengan pandangan kosong menuju tempat yang tidak tahu tujuan akhir dengan perasaan dan pikiran yang campur aduk. Sampai akhirnya menemukan sebuah liontin yang berada di puing-puing rumah seseorang yang dicintai, kemudian tanpa pikir Panjang aku memeluk kencang liontin itu dan berteriak.
"KALAU HARUS BERAKHIR SEPERTI INI LEBIH BAIK AKU TIDAK BERTEMU DIA, KALAU HARUS BERAKHIR SEPERTI INI UNTUK APA MENDAPATKAN DIA, KALAU SEPERTI INI APA GUNANYA BERJUANG, KALAU TERUS SEPERTI INI UNTUK APA... ARGGGHHHHH TUHAN KALAU KAU MEMANG ADA DAN NYATA BERIKAN AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI!!!! BIARKAN AKU KEMBALI KEAWAL DAN TIDAK AKAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA"
Disaat berteriak tiba-tiba terlihat cahaya yang sangat menyilaukan dari liontin tersebut, berpikir bahwa TUHAN mengabulkan keinginanku namun ternyata salah. . . cahaya tersebut adalah pantulan dari matahari yang hancur meledak dan menghancurkan seluruh dunia termasuk menghancurkan tubuhku hingga berkeping-keping, namun kutukan yang harus dibayar karena mencintai orang tersebut adalah IMMORTALITY, ya apapun yang terjadi pada tubuhku aku TIDAK BISA MATI.