Regret

Alnia Z
Chapter #2

New Begining

Chapter 2

NEW BEGINNING

 

Tanggal 06 Juni XVI aku terbangun dari tidur dan masih bingung apa yang terjadi pada diriku, yang kurasakan hanyalah rasa sakit yang berada di keningku. Dengan penglihatan yang masih buram aku mencoba berdiri, namun aku terjatuh karena tubuhku masih tidak bisa mendengarkan apa yang ingin dilakukan. Seseorang memelukku Ketika aku terjatuh sambil berkata,

“hey Rudy… kamu baik-baik saja? Kau masih belum boleh berkeliaran beristirahatlah, pulihkan staminamu dahulu”, pelukan yang hangat dan suara yang lembut ini rasanya sangat familier dan aku kembali tidak sadarkan diri.

Selang beberapa waktu aku kembali terbangun, namun kali ini disampingku terlihat seorang perempuan yang tidak kukenal sedang memegang erat tanganku.

“kamu sudah sadar nak? Bagaimana dengan lukamu? Apa kamu baik-baik saja? Keningmu masih sakit?”, perempuan ini terus bertanya kepada diriku seakan-akan aku adalah seseorang paling berharga bagi dia, namun aku tidak mengenal siapa perempuan ini, dengan suara yang kecil aku bertanya,

“ka…mu… sia..pa..?”, kemudian perempuan ini menangis dan memeluku dengan kencang, dari pelukan hangatnya aku bisa merasakan bahwa perempuan ini adalah seseorang yang sangat menyayangi diriku, perempuan ini adalah ibuku.

Beberapa hari kemudian aku terbangun, keadaan tubuh dan kesehatanku sekarang sudah benar-benar pulih. Namaku Rudy umurku 6 tahun ras Elf, ayah dan ibuku merupakan orang penting di desa kecil, bahkan dikalangan ras Elf ini. Ayahku adalah pemimpin pasukan perang kerajaan, dan ibuku adalah satu-satunya Elf yang memiliki kekuatan penyembuhan di ras Elf ini. Karena aku merupakan anak seorang pendekar terkenal dikalangan Elf, maka aku dilatih secara keras oleh ayahku, latihan kemarin diluar kendali ayahku saat memasuki hutan untuk berburu serigala, ditengah perjalanan kami bertemu ras Demon yang merupakan musuh bagi semua ras, dan yang kami temui sangat kuat, dalam pertarungan tersebut ayah berhasil membunuhnya, karena ayah menggunakan kekuatanya untuk melindungi diriku akhirnya ayah tewas dan keningku terluka, menyebabkan aku lupa ingatan, setidaknya itu adalah cerita dari ibuku. Anehnya ada beberapa ingatan yang ada dalam diriku dan aku sangat mempercayai ingatan ini, bahwa aku membuat kesepakatan dengan seseorang dan aku telah dihidupkan kembali.

Kematian ayah merupakan pukulan yang sangat kuat untuk ibu, sekarang dia menjadi overprotectif terhadapku, setiap aku pergi berlatih untuk berburu di hutan dia selalu mengikutiku untuk melindungi dari ancaman bahaya, karena setiap bertemu monster dihutan selalu dibunuh oleh ibu, aku sama sekali tidak merasakan ini latihan. Aku berlatih menggunakan berbagai macam senjata setiap malam ketika ibu tidur, tetapi tidak satu senjatapun cocok dengan cara bertarungku. Menurut ibuku sebelum lupa ingatan aku sangat mahir menggunakan dager, ketika mencoba menggunakannya tubuhku merasa kesulitan menggunakan senjata itu. Semua senjata tidak cocok denganku, sehingga setiap malam aku mencoba melatih konsentrasi, mungkin saja aku menguasai kemampuan penyembuhan seperti ibu.

Lihat selengkapnya