Rumah mewah Nathalie yang biasanya tenang, kini menjadi pusat aktivitas yang sibuk. Setelah keluarga Rivaldo berpamitan, para vendor terbaik yang didatangkan oleh Rivaldo segera berdatangan dengan perlengkapan mereka. Meskipun acara lamaran ini dipersiapkan secara mendadak, tak ada satu pun detail yang terlewat. Pihak Rivaldo memastikan bahwa setiap aspek acara berjalan sempurna dan megah.
Di halaman depan, tenda-tenda elegan mulai didirikan dengan cepat. Para dekorator yang berpengalaman sibuk menata bunga-bunga segar yang mekar dengan indah. Warna-warni bunga yang cerah memberikan sentuhan romantis dan elegan pada setiap sudut taman. Tak jauh dari situ, tim katering bekerja cekatan, menyiapkan hidangan lezat yang akan dihidangkan malam nanti. Meja-meja panjang berlapis kain putih telah disusun rapi, siap menyambut para tamu yang akan datang.
Di dalam rumah, suasana tak kalah sibuk. Bunda Nathalie terlihat berada di ruang keluarga, ponselnya terus menempel di telinga, menghubungi satu per satu kerabat dekat dan teman-teman keluarga. Suaranya lembut, namun sarat dengan keseriusan. Ia memastikan bahwa semua orang yang penting bagi mereka mendapat undangan untuk menghadiri acara lamaran yang akan berlangsung malam ini.
Sementara itu di lantai atas, Nathalie berada di kamarnya, dikelilingi oleh beberapa kebaya mewah yang telah disiapkan. Ia berdiri di depan cermin besar, mencoba setiap kebaya dengan penuh perhatian. Setiap kebaya yang ia kenakan memiliki keindahan dan keanggunan yang berbeda, menonjolkan pesonanya yang alami. Di tengah kesibukannya memilih kebaya, ia menelepon sahabat dekatnya, memberitahukan kabar mengejutkan tentang lamarannya yang akan berlangsung malam ini.
Nathalie menatap dirinya di cermin sambil menempelkan ponsel di telinga. "Beb, kamu harus dateng malem ini, ya. Semuanya dadakan, tapi persiapannya benar-benar luar biasa. Aku masih nggak percaya ini terjadi."
Terdengar suara sahabat Nathalie yang terkejut di seberang sana. "Malam ini? Serius, Ly? Aku pasti dateng laah, yakali nggak. Tapi kok kamu nggak ngabarin aku dari kemarin sih?"
Nathalie tersenyum sambil mematut dirinya dalam kebaya yang sedang ia coba. "Semua terjadi begitu cepat. Aku juga nggak nyangka. Tapi sekarang, aku butuh kamu di sini. Aku nggak bisa melewati malam ini tanpa sahabatku."
Sahabat Nathalie tertawa kecil, namun suaranya terdengar penuh semangat. "Jangan khawatir Beb, aku bakal dateng. Kamu pasti bakal keliatan cantik banget malem ini."
Nathalie tersenyum penuh arti. "Makasih ya Beb.. Sampai nanti malam, ya."
Setelah menutup telepon, Nathalie melanjutkan memilih kebaya yang paling cocok untuk malam istimewa ini. Debaran jantungnya mulai terasa lebih cepat, namun bukan karena kegelisahan, melainkan karena kebahagiaan dan harapan akan malam yang akan segera tiba.
Di lantai bawah, Bunda Nathalie selesai dengan panggilan terakhirnya, kemudian ia berdiri sejenak, memandangi ruang keluarga yang sudah mulai dihiasi dengan dekorasi elegan. Malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan, tidak hanya untuk Nathalie dan Rivaldo, tetapi juga untuk seluruh keluarga yang akan hadir.
Dengan persiapan yang semakin matang, suasana rumah berubah menjadi penuh antisipasi. Malam semakin dekat, dan rumah Nathalie telah berubah menjadi tempat yang siap menyambut momen paling berharga dalam hidupnya. Sambil memandang kebaya terakhir yang dipilihnya, Nathalie tahu bahwa malam ini adalah awal dari babak baru dalam hidupnya.
***
Malam lamaran Nathalie dan Rivaldo telah tiba, dan rumah megah Nathalie telah disulap menjadi venue yang menakjubkan. Setiap sudut rumah dipenuhi dengan keindahan dan detail yang memukau, berkat kerja keras dari berbagai vendor yang telah mempersiapkan segalanya dengan teliti.
Di luar rumah, pagar dan gerbang utama didekorasi dengan rangkaian bunga putih dan merah muda yang elegan. Lampu-lampu gantung berwarna keemasan memancarkan cahaya lembut, menciptakan suasana yang romantis. Jalur menuju pintu utama dihiasi dengan karpet merah yang memberikan kesan mewah dan menyambut setiap tamu dengan penuh kehangatan.