Adrian bertanya "Maaf bu, sekarang tanggal berapa ya?"
"Tanggal 17 Juli 2015."
"Apa?! Gue kembali ke masa lalu?!"
Adrian menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong, masih belum bisa menerima kenyataan yang menimpa dirinya.
Bagaimana bisa ia kembali ke masa lalu setelah kecelakaan yang menimpanya itu? Bukankah harusnya dia ada rumah sakit? Apalagi kecelakaan yang dialaminya bukanlah kecelakaan yang kecil, harusnya sekarang dia dalam keadaan kritis atau bahkan sudah meninggal.
"Hahhh" Adrian menghela nafas lelah.
"Apa jangan-jangan sebenernya gue udah mati? Terus gara-gara keinget gebetan masa SMA gue dikasik kesempatan kedua dengan kembali ke masa lalu," gumam Adrian terduduk memikirkan penyebab kejadian yang menimpanya.
"Pfft, konyol banget," Ia sedikit tertawa menyadari teori yang barusan ia buat.
"Hmm..., apa gitu ya? Biasanya di film-film kan kayak gitu." Ia menopang salah satu tangannya ke dagu, berpikir keras "Ah, tauk lah!" Adrian mengacak rambutnya frustasi.
Tiba-tiba, ada yang menyingkap tirai depannya, orang yang dinantikan oleh tokoh utama kita. Benar, itu adalah Rachel, gebetan Adrian. Yang ditemani oleh satu temannya, Dara. Mereka membawa air putih dan beberapa buku pelajaran.
"Hai Dri, lo udah baikan?" tanya Rachel khawatir.
"Oh ya, hai juga. Gue udah baikan kok, cuma perlu istirahat aja," Adrian menjawab dengan gugup. Gebetannya masih sama seperti dulu, tidak berubah, masih merupakan gadis yang manis, sopan, dan baik hati. Tak heran dia menjadi populer di sekolah. Apalagi dia pintar dan berasal dari keluarga yang kaya.
"Cepet sembuh ya, ini minuman buat lo biar gak dehidrasi." Rachel memberikan sebotol air putih "Makasih ya," Adrian tersenyum kaku, menerima pemberian gebetannya.
'Demi apa gue dibawain minum sama gebetan?!' ungkap Adrian dalam hati.
"Bukan hal yang besar kok, anggap aja sebagai permintaan maafku," Rachel menggoyangkan tangannya sungkan "Gara-gara gue, lo jadi kena bola bahkan sampe masuk UKS kayak gini." Ia menunduk menyesal, melipat bibir atasnya, dan menyatukan kedua telunjuknya.
'Oh man...she's so cutee, gue gak kuat' jerit Adrian dalam hati "Gue gak papa kok, cuma luka kecil ini, tenang aja." Ia tersenyum menenangkan.
"Eh Chel, udahan yuk. Bentar lagi bel nih, habis ini kan pelajaran Matematikanya Pak Rahmat. Gue belum ngerjain tugasnya nih," keluh Dara.
"Oh iya! Ada tugas dari Pak Rahmat ya, aduh gue juga belum lagi." kata Rachel panik "Ngerjain sekarang sempet gak ya? Mana Pak Rahmat killer lagi," Ia melirik jam tangannya.
Adrian yang melihatnya merasa iba, ingin menolong gebetannya itu "Ya udah, kalo gitu sini gue kerjain. Mumpung gue gak ngapa ngapain,"