REHAT

Angela L Maharani
Chapter #3

Chapter 2

Hari terakhir di Bandung, Alea menyempatkan diri untuk berburu oleh-oleh. Kereta Alea dan Ajeng akan berangkat pukul 8 malam. Masih ada sisa waktu cukup lama untuk berburu oleh-oleh dan juga wisata kuliner.

“Jangan bahas masalahku yang kemarin ya?” kata Alea sambil memasukkan handphone-nya ke dalam tas.

“Oke,” jawab Ajeng. “Oh iya, aku ditembak Doni, Le,” kata Ajeng.

Mereka baru saja selesai makan di tempat makan yang menyajikan makanan khas sunda.

Whattt?! Serius?! Terus diterima nggak?” bola mata Alea mmbulat sempurna.

Ajeng menatap para pramusaji yang melewati mereka untuk mengantarkan makanan ke tamu yang lain. “Enggak Le, Aku bingung.” Suasana yang tadinya mengasyikkan sekarang berubah menjadi sendu.

“Ajenggggg!” Alea meraih tangan Ajeng untuk menguatkan.

“Kenapa dia harus datang lagi setelah aku baik-baik aja?” mata Ajeng memerah.

“Jeng, mungkin Doni udah berhasil meyakinkan ibunya untuk nerima kamu.” Alea mencoba menenangkan. “Lagipula kalian dulu masih SMA jadi untuk ibu Doni mungkin kalian memang belum pantas pacaran,” lanjut Alea.

“Iya! Sampai aku dan Doni harus putus gitu aja,” sahut Ajeng dengan senyum kecut.

“Lagipula kenapa dulu nggak backstreet aja sambil nunggu restu dari ibu Doni?” tanya Alea.

Ajeng menghela napas. “Aku nggak mau bohongin orang tua, Le,” jawab Ajeng tenang.

“Yaudah, sekarang coba di terima, lagipula Doni udah cukup mapan secara finansial,” kata Alea.

Ajeng memejamkan matanya sejenak. “Perlu aku ingatkan karena apa aku ambil keputusan ini?” Ajeng menatap Alea.

“Ah! Maaf aku lupa.” Alea tersenyum tipis.

Suasana di tempat makan tersebut lumayan ramai. Banyak wisatawan yang mampir kesana untuk mengisi perut mereka yang lapar. Mata Alea sibuk memindai setiap wajah orang-orang yang melewati meja mereka sambil menerka masalah yang dihadapi oleh masing-masing orang.

“Ayo ke stasiun!” ajak Ajeng sambil berdiri.

Alea mendongak. “Hmm.” Dia menganggukkan kepala dan berdiri mengikuti Ajeng.

Lihat selengkapnya