Kalau hidup itu seindah cakrawala senja, mungkin setiap orang akan betah untuk berlama-lama terpapar panas di ruang terbuka hanya untuk menunggu sang penerang bumi tenggelam.
Kalau hidup itu seindah fajar, berarti semua orang akan betah kedinginan sepanjang malam hanya untuk menunggunya terbit kembali?
Untuk apa? Merasakan setiap kesakitan dan teriakan bumi yang terus hidup dalam kebobrokan?
Dusta. Nyatanya semua orang mengabaikan hal-hal nikmat yang dilalui dalam hidup hanya untuk memedulikan urusan tidak realistis, membuat diri mereka terjebak dalam lingkaran setan.